FORUMKEADILANBali.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga bertugas mengawasi, mengatur dan melindungi konsumen di sektor jasa keuangan memiliki peran yang semakin penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan serta pembangunan menuju Indonesia Baru.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutan secara virtual pada inspiring talkshow dengan tema ”Kuat Integritas, Kaya Kreativitas” di Gedung Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Palembang, Senin (12/8).
”Tema HUT ke-79 Kemerdekaan RI Nusantara Baru, Indonesia Maju selaras dengan visi OJK mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional berdaya saing global serta memajukan kesejahteraan umum,” kata Mahendra.
Mahendra menilai menuju Indonesia Maju itu ada sejumlah tantangan besar, antara lain perilaku korupsi dan tindak kejahatan menggunakan keberadaan sektor jasa keuangan seperti pinjol ilegal, investasi ilegal dan judi online. ”Kita harus memposisikan korupsi sebagai kejahatan luar biasa yang tidak dapat diberantas satu pihak saja. Dibutuhkan sienrgi dan kerjasama seluruh pemangku kepentingan dalam memberantasnya termasuk tentu peran penting keluarga insan OJK sehingga terwujud masyarakat Indonesia antikorupsi dengan ekosistem sektor jasa keuangan yang sehat dan berintegritas,” ujarnya.
Mengenai aktivitas kegiatan ilegal di industri jasa keuangan, khusus judi online, menurut Mahendra, OJK telah menutup lebih dari 6.000 rekening terindikasi terkait judi online di sejumlah bank. Bahkan melakukan pendalaman dari profile dari pemilik rekening tersebut, dan meminta bank-bank mendalami dan mengambil langkah yang diperlukan termasuk melaporkannya kepada PPATK. ’Berbagai langkah lain juga sudah dilakukan, dan ke depan bekerja sama dengan kementerian lembaga serta aparat penegak hokum. ”Kita akan terus melakukan penelusuran tindak lanjut, pemeriksaan dan pemrosesan hukum dari mereka terbukti atau terduga melakukan pelanggaran dalam bidang kegiatan judi online ini. Karena OJK wajib melindungi masyarakat, konsumen dan kelompok yang rentan terhadap berbagai kegiatan ilegal sangat merugikan itu,” ucpanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena menegaskan pentingnya kerjasama seluruh stakeholder terus melakukan penguatan governansi dan integritas di sektor jasa keuangan di tengah tantangan yang sedang dihadapi. ”OJK mengajak seluruh stakeholder, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk dapat berkolaborasi dan bekerja sama dengan OJK memperkuat governansi dan integritas
sektor jasa keuangan demi terwujudnya sektor jasa keuangan berdaya saing dan berperan optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045,” kata Sophia.
Sementara itu, Pj Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Elen Setiadi mengapresiasi atas sinergi dan kolaborasi antara OJK dan Pemprov dalam berbagai kebijakan strategis dan pengembangan ekonomi di Sumatera Selatan. Good governance bukan hanya sekadar jargon, tetapi merupakan kebutuhan utama dalam mengelola pemerintahan dan organisasi di era semakin kompleks. ”Seiring perkembangan zaman, tantangan yang kita hadapi semakin beragam, mulai dari dinamika politik, digitalisasi ekonomi, hingga perubahan sosial,” papar Elen.
Acara tersebut dilanjutkan dengan Integrity Talk menghadirkan narasumber Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI Wawan Wardiana dan Co-Founder dan President KitaBisa Alfatih Timur. Ke depan OJK akan terus memperkuat governansi dan integritas sektor jasa keuangan demi terwujudnya sektor jasa keuangan yang berdaya saing dan berperan optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045. (FKB)

