• BUKA DFS – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD I Gusti Ngurah Gede membuka Denpasar Fashion Street (DFS) engan menekan tombol di pelataran lobi Gedung Dharma Negara Alaya, Lumintang, Sabtu (8/6).

    Meriahkan Bulan Bung Karno, DFS Inisiasi Dekranasda dan Disperindag Denpasar Popularitas Kain Endek

    FORUMKEadilanbali.com – Denpasar Fashion Street (DFS) merupakan inisiasi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Denpasar digelar untuk memeriahkan peringatan Bulan Bung Karno VI, di pelataran lobi Gedung Dharma Negara Alaya, Lumintang, Sabtu (8/6).

    Seremoni pembukaan ditandai pemencetan tombol oleh Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, bersama Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Harian Dekranasda Provinsi Bali I Wayan Jarta, Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, dan Ketua DWP Ny. I.A Widnyani Wiradana. Tampak hadir Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Forkopimda Denpasar, pimpinan OPD Pemkot Denpasar.

    Pada malam tersebut, 10 desainer lokal didukung Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar serta Institut Desain dan Bisnis Bali (IDB) hadir beragam karya busana dari bahan dasar Tenun Ikat Endek Bali di panggung catwalk modeling DFS.

    Walikota Jaya Negara usai menyaksikan penampilan karya-karya desainer, memberikan apresiasi pelaksanaan DFS melibatkan desainer-desainer berbakat dan membangkitkan popularitas kain endek dalam memeriahkan Bulan Bung Karno VI. ”Pelaksanaan DFS diharapkan dapat meningkatkan industri fashion lokal di Bali, memberikan platform bagi desainer lokal untuk memamerkan karyanya,” ujar Jaya Negara.

    Ketua Dekranasda Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara menyampaikan pelaksanaan DFS mampu menciptakan peluang bisnis bagi pengusaha fashion, serta memperkenalkan kekayaan budaya Bali melalui desain pakaian berbahan dasar tenun ikat endek Bali dan aksesori. Diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang tertarik dengan belanja fashion di Bali khususnya Denpasar. “DFS menghadirkan sentuhan unik dari kekayaan budaya Bali yang kaya.

    Dia menjelaskan gaun tradisional hingga desain modern dengan nuansa lokal kain tenun ikat endek memadukan gaya serta warisan budaya secara menarik. ”Kami Berharap kegiatan ini bisa kembali mempolulerkan dan memperkenalkan kain endek merupakan salah satu warisan budaya ke kancah nasional maupun internasional,” harapnya.

    Kadis Perindag Denpasar Ni Nyoman Sri Utari menambahkan tenun ikat endek Bali saat ini telah menjadi pakaian keseharian maupun pakaian kantoran. Hal ini terus dikuatkan Pemkot Denpasar dalam pembinaan Dekranasda Denpasar, dan dalam DFS mengangkat tema Sanja Dewangga. Yang bermakna kain indah yang mempesona. Mengusung konsep campaign for all, jadi siapapun bisa ikut berlenggang dalam streetwalk dengan dresscode Endek Streetstyle. ”Saat ini seluruh kalangan telah menggunakan endek. Menyambut Bulan Bung Karno kita berikan ruang kepada desainer untuk menampilkan karyanya dan telah membentuk kelompok Denpasar Desain Mode,” ujarnya. (pas)