FORUMKeadilanbali.com – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara membuka pelatihan dan sosialisasi pemberian makanan tambahan (PMT) seluruh kader posyandu di Desa Sumerta Kauh, dilksanakan di SMKN 5 Denpasar, Jumat (29/3).
Antari Jaya Negara didampingi Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, memberikan apresiasi kepada Desa Sumerta Kauh, karena telah melaksanakan pelatihan dan sosialiasi PMT kepada kader PKK. Lewat pelatihan dan sosialiasi ini diharapkan dpat memberikan manfaat bagi kader posyandu. ”Melalui pelatihan ini kita harapkan kader posyandu akan mendapatkan ilmu cara membuat dan memberikan PMT tepat kepada balita dan ibu hamil saat kegiatan posyandu,” ungkapnya.
Ny. Antari Jaya Negara berharap kader posyandu akan mampu mengaplikasikan isi materi pelatihan dan sosialisasi. Selalu memberikan dorongan kepada masyarakat terutama ibu hamil rutin memeriksa kehamilan agar anak terlahir sehat dan terhindar dari stunting. Tak hanya ibu hamil, kader posyandu juga dapat membagikan ilmu kepada ibu memiliki balita, bagiamana memberikan PMT yang sehat dan lengkap gizi kepada anak-anaknya. ”Pemenuhan gizi bagi anak-anak berada di fase emas hal penting. Pengetahuan yang baik mengenai gizi harus dimiliki kader posyandu yang dapat dibagikan kepada orang tua balita,” ucapnya.
Pada kesempatan sama Perbekel Sumerta Kauh, Wayan Sentana menyampaikan terima kasih atas kehadiran pucuk pimpinan TP PKK dan GOW Kota Denpasar. Kehadiran kedua dinilai akan memberikan dorongan semangat seluruh peserta untuk mengoptimalkan peran mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat Desa Sumerta Kauh.
Sentana menjelaskan program Desa Sumerta Kauh merupakan salah satu bagian dari kegiatan anggaran APBDes tahun 2024. Narasumber dihadirkan jajaran Puskesmas Denpasar Timur I. Selain itu, kegiatan ini komitmen bersama meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang terpadu,” jelas Sentana.
Ia menambahkan kegiatan diikuti 200 orang kader dari 6 banjar untuk memantapkan pemahaman kader posyandu soal pentingnya PMT bagi kesehatan anak-anak dan ibu hamil. Dengan demikian, dapat memberikan pelayanan yang lebih baik di tingkat desa. ”Kedepan usai mengikuti sosialisasi, para kader posyandu akan memiliki tambahan ilmu, sehingga bisa memberikan asupan gizi yang baik dan seimbang saat kegiatan posyandu,” pparnya. (pas)