FORUM Keadilan Bali – Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa menyambut baik diluncurkan buku Lila Cita Mabasa Bali jenjang Sekolah Dasar (SD) oleh Penerbit Erlangga.
”Kami komit mengedukasi generasi muda tetap mengenal bahasa Bali dengan baik,’’ kata Ny. Ayu Kristi saat menghadiri seremonial peluncuran buku Lila Cita Mabasa Bali yang juga dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Ardhana Sukawati atau Tjok Ace, Rabu (7/6), di Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Dia mengungkapkan Bahasa Bali sebuah warisan budaya leluhur harus mendapatkan perhatian. Diluncurkan buku Lila Cita Mabasa Bali inibisa dijadikan langkah mulai mengedukasi anak-anak sejak dini agar tetap kenal dan mau menggunakan bahasa Bali.
Sementara Wagub Bali Tjok. Ace mengapresiasi langkah dilakukan Penerbit Erlangga mau mengambil peran dalam pelestarian bahasa daerah, tak terkecuali Bahasa Bali. ”Terimakasih Penerbit Erlangga telah mewujudkan komitmennya ikut melestarikan bahasa daerah sebagai warisan leluhur. Hal ini akan bermanfaat bagi anak cucu kita tetap kenal dengan kekayaan budayanya,” ucap Tjok. Ace.
Dia menyatakan Pemerintah Provinsi Bali terus mendorong usaha pelestarian bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai bahasa Ibu. “Pemprov Bali terus berupaya melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali agar tidak punah terus melestarikan keberadaannya. Bahkan sebelum pandemi Covid-19, tahun 2018 lalu Bapak Gubernur Bali telah menerbitkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali,” ucap Tjok. Ace.
Sementara itu, Direktur Utama Penerbit Erlangga Raja Daut Manahara menjelaskan, penerbitan buku Lila Cita Mabasa Bali ini wujud kepedulian terhadap eksistensi bahasa daerah di Indonesia. “Kami berupaya agar anak-anak kita mau mengenal dan menggunakan bahasa daerahnya. Bahasa Bali, kita terbitkan jenjang SD. Kita berharap kedepan akan ada juga jenjang SMP dan SMA,” ungkapnya.
Raja Manahara mengajak para guru dan komponen masyarakat lain di Bali berkolaborasi menulis. Penerbit Erlangga siap memberikan kesempatan agar hasil tulisan para guru dapat dibukukan. Penerbit Erlangga menyambut tulisan bapak ibu. ”Kita siap selalu berkolaborasi demi tujuan mencerdaskan bangsa lewat literasi,” pungkasnya.