FORUM Keadilan Bali – Ny. Putri Koster selaku Bunda Literasi Provinsi Bali mengajak seluruh generasi khususnya memiliki jiwa seni terus berkarya, dan membekali diri dengan berbagai keahlian.
”Kalian jangan pernah gentar menghadapi masa depan, karena masa tersebut pasti kalian temukan. Mari bekali diri dengan keahlian dan prestasi,” kata Ny. Putri Koster saat memberikan sambutan dan motivasi pada acara peluncuran buku bersama tokoh nasional, di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta, Selasa (29/8).
Kegiatan mengangkat tema ”Berani Berkarya, Kembangkan Talenta” diharapkan mampu membangkitkan kreativitas dan karya generasi muda sebagai penerus bangsa. ”Kita sebagai objek pembangun bangsa masa kini dan masa depan jangan pernah berhenti berkarya. Karena dalam karya-karya yang luar biasa, kita akan berkontribusi terhadap pembangunan nasional. Dengan berkarya kita akan menunjukkan kepada dunia, budaya dan kekayaan yang kita miliki tetap dilestarikan,” ujarnya.
Ny. Putri Koster memberikan motivasi dan memaparkan perjalanannya sebagai seniman multitalenta. Sebagai seniman, ia harus pandai menguasai emosi dalam diri sehingga mampu menjiwai setiap peran yang sedang dilakoni. ”Seorang seniman harus mampu menjadi lakon orang lain agar karya pertunjukkan yang dihasilkan tidak mentah,” ucapnya merangkul seniman Bali layaknya keluarga sendiri.
Ny. Putri Koster mengaku mencintai dunia seni, seluruh kemampuan dieksplorasi berkesenian dan mengabdi dalam pelestarian seni dan budaya. ”Ibu ang sudah aktif berkecimpung di dunia seni sejak kecil mulai mencintai seni tari, jadi basic ibu adalah tri Bali. Sedangkan dunia teater dan puisi mulai ditekuni sejak duduk di bangku SMP sampai sekarang,’’ tuturnya.
Nampak seniman mulai dari usia anak-anak hingga dewasa menunjukkan kemampuan mereka menari, membaca puisi termasuk bunda Koster juga tak kalah mengekspresikan kemampuannya menggetarkan panggung melalui puisinya “Sumpah Kumbakarna” yang dibacanya secara langsung.
Bunda Koster aktif menulis dan memanfaatkan media sosial untuk mencurahkan karyanya, sudah menyelesaikan lima buah antologi puisi, yakni antologi puisi Bunga Merah, antologi puisi Rumah Merah, antologi puisi Merah Putih, antologi puisi Semara dan antologi puisi Ratih. ”Apapun talenta anak-anak di dunia seni, jika menjadi penulis, jadilah kita penulis yang baik. Jika menjadi penyair jadilah penyair yang baik. Karena kalian generasi akan memperkuat bangsa ini di ranah seni, tradisi, adat, budaya, kearifan lokal Indonesia, dan tetap menanamkan prinsip dengan pikiran dan rasa bahwa apapun suku, agama. Namun bangsa kita Indonesia dan negara kita adalah Indonesia,” tegasnya.