FORUM Keadilan Bali – Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster berharap perempuan Bali cerdas memahami berinvestasi di Pasar Modal agar tidak terjerat dengan iming-iming menggiurkan yang dapat menjerat masyarakat.
Harapn itu disampaikan Ny. Putri Koster disela-sela sosialisasi perempuan Bali cerdas berinvestasi di pasar modal digelar Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, di Hotel Padma Legian, Kamis (13/7).
Ny. Putri Koster mengatakan seorang ibu memiliki peran ganda dalam rumah tangga. Bisa menjadi garda terdepan dalam melahirkan generasi tangguh dan penuh dengan tata krama dan tanggung jawab. Ibu juga bisa menjadi pengurus ekonomi dalam rumah tangga, serta peranan Ibu lainnya. Khususnya menjalani peran ekonomi demi kesejahteraan keluarga, maka seorang ibu harus cerdas dalam memahami investasi dalam pasar modal. Jangan tergiur dengan pasar modal menawarkan hal-hal yang bisa merugikan, apalagi menawarkan cepat kaya.
Menurut Ny. Putri Koster, akar dari persoalan masyarakat tergiur dan terjerat investasi bodong maupun pinjol ilegal ingin cepat kaya secara instan. Ketamakan dan gaya hidup hedon atau ingin bermewah-mewahan, mengikuti trend terkini tapi tidak disesuaikan kemampuan ekonomi. Sehingga terjerat investasi ilegal yang memberikan janji manis dan iming-iming keuntungan besar. Bahkan tanpa risiko serta janji pasti untung. ”Masyarakat ingin kaya cepat, kaya instan jadi mudah terkecoh investasi bodong. Sementara pelakunya jeli memanfaatkan celah hukum dengan berbagai cara. Mereka memberikan iming-iming suku bunga tinggi hingga 10 persen per bulan tidak masuk akal, akhirnya merugikan dan menyengsarakan masyarakat,” ucapnya.
Ny. Putri Koster yang akrab disapa Bunda Putri berharap peserta yang mengikuti sosialisasi ini harus meresapi dan memahami ilmu yang diberikan narasumber, sehingga bisa mencegah hal-hal yang bisa merugikan.
Sementara itu, Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Kristianti Puji Rahayu menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bali dan jajaran saat ini pertumbuhan ekonomi Bali semester 1 sebesar 6% lebih tinggi dari nasional 5%. Hal tersebut menunjukan pemulihan yang baik dalam pertumbuhan ekonomi Bali. Untuk itu, melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi, saat ini sedang tren di kalangan masyarakat berinvestasi di pasar modal. Meminimalisir kerugian-kerugian yang dialami masyarakat, OJK menggelar sosialisasi tersebut. ”Dipilihnya perempuan, karena peran perempuan dalam keluarga sangat krusial, terutama menjaga keuangan keluarga. Perempuan harus mengetahui bagaimana berinvestasi pada pasar modal yang baik dan benar,” katanya.
Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal OJK Antonius Hari P.M mengatakan, level inklusi memahami pasar modal di Indonesia hanya 5%, dan itu orang tertentu. OJK ingin mendorong para perempuan khususnya ibu-ibu memahami cara berinvestasi, sehingga tidak terjerat investasi bodong.
Antonius Hari memberikan dua tips dalam memilih produk investasi yang aman yaitu ”2L” Legal dan Logis. Legal yaitu perusahaan tersebut harus berijin, ada logo dan legal. Logis yaitu hindari yang menyajikan keuntungan pasti dan cepat kaya. ”Kami Diharapkan adanya sosialisasi ini dapat memberikan pengetahuan pada perempuan terkait berinvestasi,’’ harapnya.
Peserta mendapatkan paparan materi dari tiga narasumber yaitu Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, Kepala BEI Kantor Perwakilan Bali, dan SEVP Retail & Information Technology PT BRI Danareksa Sekuritas.