DENPASAR, FORUamKEADILAN.com – Bunda Literasi Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara membuka sosialisasi literasi kesehatan mental dengan mengangkat tema “Berani Bersuara, Lindungi Dirimu, Lindungi Sesama”, di Ruang Sewaka Mahottama, GSD Lumintang, Denpasar, Jumat (31/10/2925).
Acara merupakan kolaborasi antara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar dengan Komisi Perlindungan Anak Daerah Provinsi Bali mengikutsertakan perwakilan siswa-siswi SMP se-Kota Denpasar.
Ny. Antari Jaya Negara mengungkapkan literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi harus paham apa yang dibaca termasuk memahami tentang diri sendiri, orang lain dan berani bersuara. “Sebagai Bunda Literasi Kota Denpasar, saya berkewajiban serta meyakini upaya membangun generasi berkarakter dan berdaya harus dimulai dari literasi, termasuk literasi emosi dan literasi kesehatan mental. Apalagi di tengah isu merebak saat ini tentang perundungan (bullying), maka penting literasi terkait kesehatan mental perlu dilakukan,” katanya.
Ia menyampaikan kegiatan ini menunjukkan semangat kolaborasi lintas lembaga dan wujud nyata kepedulian Pemerintah Kota Denpasar menyikapi aksi perundungan santer terjadi belakangan ini.
Salah satu narasumber dan pembicara dalam kegiatan sosial literasi kesehatan mental ini, Ni Luh Gede Yastini menuturkan literasi emosi dan literasi kesehatan mental anak perlu dilakukan, sehingga anak-anak memahami cara mengelola perasaan dan mengenali stres. “Kegiatan ini bentuk pencegahan dan kesadaran akan literasi bagi siswa-siswi tentang bagaimana mengelola perasaan dan mengenali stres, serta keberanian untuk bercerita. Karena anak-anak yang memahami cara mengelola perasaan, mengenali stres, dan menghargai perbedaan akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan oenuh kasih,” tuturnya. (pas)

