FORUM Keadilan Bali – Ketua TP PKK Kabupaten Badung Ny. Seniasih Giri Prasta menerima kunjungan Kerja dari Ketua TP PKK Kota Gorontalo Ny. Jusmiati Taha Kiayi Demak bersama jajaranya berkaitan dengan stunting, UMKM dan kebudayaan di Kabupaten Badung. Kunja ini diterima di Gedung Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Selasa (30/5).
NY. Seniasi Giri Prasta didampingi Kabid Pemberdayaan Keswadayaan Lembaga Desa/Masyarakat (PKLD) dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Ida Bagus Putu Darma Wijaya mengucapkan selamat datang di Pemerintahan Kabupaten Badung. Berkaitan dengan stunting pihaknya menjelaskan dilakukanya pelayanan kepada masyarakat yakni pelayanan jemput bola, bekerja sama dengan postu pembantu di wilayah masing-masing sampai di tingkat kecamatan. Kedua, berkaitan dengan UMKM di Kabupaten Badung, sesuai dengan kebijakan Bapak Bupati Badung untuk tetap mensupport dengan memberikan penguatan modal dalam situasi pandemi Covid-19.
Berkenaan dengan Budaya, kata Ny. Seniasi Giri Prasta, di Bali tidak jauh sama dengan Kota Gorontalo. Karena ada beraneka ragam agama, Bapak Bupati Badung juga tetap berkomitmen meringankan beban masyarakatnya dengan memberikan bantuan, tidak memandang suku adat, maupun agamanya. Kunja Kota Gorontalo, kami di Badung menyambut baik dan senang kehadiran saudara kita dari Kota Gorontalo.
Dia menjelaskan kunja berkaitan sharing permasalahan stunting, UMKM, maupun kebudayaan. Maupun dilakukanya acara silaturahmi. Kami kira kegiatan Kota Gorontalo dengan Kabupaten Badung tidaklah jauh beda. ”Kami mengucapkan terimakasih kepada rombongan TP PKK Kota Gorontalo. Mudah-mudahan apa tujuan kunjungan beliau ke Kabupaten Badung, bisa menambah ilmu untuk bisa diterapkan di Kota Gorontalo,” katanya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Gorontalo Ny. Jusmiati Taha Kiayi Demak mengatakan maksud dan tujuan kunja untuk mengetahui bagaimana Kabupaten Badung menangani masalah stunting. Solusi penanganan permasalahan stunting di Kabupaten Badung bisa ditiru, diikuti jejaknya.
Berkaitan dengan permasalahan UMKM di Bali khususnya di Kabupaten Badung, kata dia, sangat kuat, seperti tersedianya produk-produk masyarakat. Dijelaskannya Pulau Gorontalo hanya terdiri dari lima Kabupaten, satu kota. Kota ini jumlah penduduk 200 ribu. Kota Gorontalo tidak memiliki lahan pertanian, tidak ada pabrik industri, hanya bertumpu pada biro jasa. ”Kami ucapkan terimakasih kepada Pemkab Badung yang sudah menerima kunjungan kami dengan sangat baik. Kunjungan ini kami ingin tahu dan terus mempelajari bagaimana proses dalam penanganan ekonomi, apalagi dengan adanya wabah pandemi covid-19 yang sudah berlalu,’’ ucapnya.
Dia mengungkapkan wabah pandemi menyebabkan terpuruknya sektor pariwisata menjadi menurun. ”Kami berusaha meniru, mempertahankan inovasi agar inflasi Kota Gorontalo tidak turun, dengan mempertahankan produk dagangan melalui jasa,” jelasnya.
Seusai melaksanakan pertemuan berkaitan dengan stunting, UMKM, dan kebudayaan, dilaksanakannya acara tukar cinderamata antar kedua Kabupaten untuk mempererat tali silaturahmi, dilanjutkan dengan foto bersama dan mengunjungi stand UMKM di Gedung Giri Nata Mandala lantai II, Puspem Badung.