FORUM Keadilan Bali – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengcar menggelar kegiatan di berbagai daerah untuk meningkatkan literasi keuangank hususnya di kalangan generasi muda yang membutuhkan banyak pengetahuan dalam membangun masa depan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi membuka kegiatan Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU) OJK Championship tahun 2023 (LOC 2023) digelar OJK Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara di Denpasa, Bali, Jumat (6/10) lalu. Kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan literasi keuangan pelajar SMA yang ada di Provinsi Bali sebagai bagian dari komitmen OJK meningkatkan literasi keuangan masyarakat sejak usia muda.
”OJK berkomitmen terus mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat sedini mungkin. Dengan memiliki literasi keuangan yang baik, generasi mudadapat merencanakan keuangan dengan bijak mewujudkan masa depan sejahtera. Memahami dengan baik produk dan layanan jasa keuangan, maka manfaat yang diperoleh dapat dimaksimalkan serta terhindar dari investasi bodong dan pinjaman online ilegal,” kata Friderica.
Lebih lanjut Friderica meyampaikan, literasi keuangan akan meminimalisir generasi muda menjadi korban dari fenomena Fear of Missing Out (FOMO) dan You Only Live Once (YOLO) yang identik dengan gaya hidup konsumtif. Kegiatan ini akan membantu mewujudkan generasi tangguh dan generasi yang bijak dalam pengelolaan keuangan.
Friderica menjelaskan, target literasi keuangan bagi pelajar SMA usia 15 s.d. 17 tahun sesuai hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 menyatakan tingkat literasi kalangan muda hanya mencapai 43,28 persen dan inklusi sebesar 69,30 persen. Artinya, masih banyak generasi muda pada rentang usia ini sudah mengakses produk dan layanan jasa keuangan, tetapi belum memahami sepenuhnya produk dan layanan jasa keuangan tersebut.
Friderica mengungkapkan, kegiatan dilaksanakan dari 21 Agustus 2023 sampai 23 September 2023. Siswa diminta menyelesaikan sebelas modul pembelajaran keuangan yang dapat diakses melalui https://lmsku.go.id. Modul pembelajaran terdiri dari modul perbankan, modul pengenalan OJK dan waspada investasi, modul perencanaan keuangan, dan modul digital financial literacy. Selain itu, peserta harus menyelesaikan modul pergadaian, modul asuransi, modul pasar modal, modul perusahaan pembiayaan, modul fintech lending dan modul dana pensiun.
Dia memamaprkan peserta lomba berasal dari 113 sekolah dengan total 130 tim. Akhir penilaian terdapat lima sekolah memiliki nilai tertinggi yaitu SMA Negeri 1 Semarapura, SMAN 4 Denpasar, SMAN 1 Singaraja, SMK Negeri 1 Tabanan, dan SMK Negeri 1 Tampaksiring. ”Setelah melewati rangkaian penjurian, SMA Negeri 1 Semarapura diumumkan sebagai juara LOC 2023,’’ ujarnya.
Sejak pelaksanaan LOC 2023, ucap Friderica, jumlah pengguna LMSKU di Provinsi Bali mengalami peningkatan 487 persen, dari 840 pengguna pada Juli 2023 menjadi 4.929, pengguna September 2023 (data per tanggal 23 September 2023). Sehingga Provinsi Bali menjadi pengguna LMSKU terbanyak di Indonesia. LMSKU diharapkan dapat meningkatkan dan memasifkan program literasi keuangan di tingkatpelajar.
Friderica menuturkan keberhasilan pelaksanaan LOC 2023 merupakan hasil kolaborasi dari OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi Provinsi Bali dan PT BPD Provinsi Bali.
OJK juga telah melaksanakan kegiatan workshop kepada MGMP Ekonomi Provinsi Bali mengenalkan fitur dan modul LMSKU agar di masa akan datang guru dapat menjadi fasilitator bagi pelajar. Sehingga LMSKU dapat digunakan mengukur pemahaman edukasi keuangan. OJK berupaya meningkatkan inklusi keuangan di generasi muda.
Pada kesempatan yang sama, OJK menggandeng PT BPD Bali membuka tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) seluruh peserta. Diharapkan dibukanya tabungan ini maka pelajar dapat mengelola keuangan dengan baik termasuk uang saku yang dimiliki. Pelajar juga didorong dapat membedakan kebutuhan dan keinginan, sehingga terhindar dari pola hidup yang konsumtif.
Berbagai upaya, sinergi dan kolaborasi dilakukan OJK, Pemerintah Daerah Provinsi Bali, PUJK dan Civitas Akademik mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di daerah. Masyarakat yang terliterasi akan terhindar dari kejahatan keuangan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah.