FORUM Keadilan Bali – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan khususnya perdesaan melalui kegiatan Bulan Inklusi Keuangan di Desa Bengkala untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah perdesaan.
”Inklusi keuangan harus inklusif menjangkau seluruh lapisan masyarakat termasuk kaum marginal. Hal ini melatar belakangi Desa Bengkala ditetapkan sebagai pilot project GM EKI selain potensi UMKM-nya dapat diberdayakan,” kata Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Kristianti Puji Rahayu disela-sela pembukaan kegiatan di Desa Bengkala, Buleleng, Minggu (8/10).
Kristrianti mengajak semua pihak bersinergi mendorong keterbukaan dan kemudahan akses keuangan seluruh lapisan masyarakat. Karena akses keuangan merupakan hak dasar seluruh masyarakat dan memiliki peran penting dalam meningkatkan taraf hidup seseorang, serta mewujudkan kemandirian ekonomi melalui kemudahan akses keuangan. ”Akses keuangan harus merata dan dilakukan secara inklusif dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Jika kita bicara inklusi maka no one left behind. Literasi keuangan yang memadai dan keuangan yang inklusif akan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah,” ujar Kristrianti.
Lebih lanjut Kristrianti menyampaikan kegiatan ini akan membantu masyarakat memiliki kesempatan untuk memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara lebih optimal dalam merencanakan keuangannya seperti menabung, mendukung kegiatan usaha, berinvestasi dan lainnya.
Kristrianti menuturkn kegiatan ini merupakan rangkaian dari Bulan Inklusi Keuangan (BIK) dilaksanakan setiap tahun pada Oktober. ”BIK Ring Desa Bengkala” merupakan wujud sinergi antara OJK dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, PUJK dan stakeholder lainnya tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Buleleng.
Dia memaparkan kegiatan diisi dengan berbagai pameran produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pengenalan produk serta layanan jasa keuangan dari Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK). Selain itu, juga dilaksanakan pembukaan rekening berbagai produk jasa keuangan secara simbolis, antara lain pembukaan tabungan dari PT BPD Bali kepada Desa Bengkala dan Kelompok Ekonomi Masyarakat (KEM) Kolok Desa Bengkala, dan rekening simpanan pelajar oleh PT BPR Nusamba Kubutambahan kepada siswa siswi SD Negeri 2 Bengkala.
Selain itu, kata dia, dilaksanakan pembukaan rekening tabungan emas oleh PT Pegadaian KC Singaraja kepada Ketua PKK Desa Bengkala, produk Reksadana oleh PT BRI Danareksa Sekuritas kepada Masyarakat Desa Bengkala, dan pembukaan produk Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) oleh PT Jasindo KC Denpasar kepada KEM Kolok Bengkala.
Kristrianti mepaparkan OJK juga melakukan literasi dan edukasi keuangan, pengenalan OJK sertamengadakan Bali Banjar Quis (BBQ) bersama Bali TV yang melibatkanibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna dan pecalang. Serta terdapat beberapa kegiatan dilaksanakan secara simbolis yakni penyerahan CSR oleh BPD Bali berupa kursi dan tv kepada Desa Bengkala dan dua ekor sapi betina kepada KEM Kolok (warga difabel) yang telah diasuransikan melalui Asurasi Usaha Ternak Sapi oleh Jasindo, simbolis penyerahan pembukaan rekening Simpel kepada seluruh sisawa SD 2 Desa Bengkala sebanyak 70 orang siswa oleh PT BPR Nusamba Kubutambahan, simbolis penyerahan produk reksa dana oleh BRI Dana Reksa kepada anggota masyarakat Desa Bengkala dan simbolis penyerahan tabungan emas kepada ibu-ibu PKK di Desa Bengkala.Seluruh lapisan masyarakat Desa Bengkala sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Kristrianti mengaku sebelumnya OJK bersama Universitas Udayana dan Industri Jasa Keungan telah melakukan KKN Literasi dan Inklusi Keuangan di Desa Bengkala dengan melaksanakan berbagai kegiatan edukasi tematik keuangan dan non keuangan dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Bengkala, salah satunya menyediakan pojok literasi di Kantor Kepala Desa Bengkala. Selain literasi dan inklusi keuangan OJK juga berupaya melakukan peningkatan kualitas dan business matching terhadap UMKM tenunendek KEM Kolok melalui capacity building di rumah tenun Werdhi Budaya selaku off-taker.