FORUM Keadilan Bali – Cuaca ekstrem terjadi memasuki musim penghujan menjadi salah satu patut diwaspadai masyarakat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan curah hujan tinggi akan terjadi hingga Januari mendatang.
Menghadapi hal tersebut, Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar menggelar Rapat Koordinasi kesiapsiagaan menghadapi bencana Hidrometeorologi dilaksanakan di Kantor Walikota Denpasar, Selasa (5/12).
Rapat Koordinasi dipimpin Sekda Kota Denpasar I.B Alit Wiradana dihadiri Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa, Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Denpasar I Made Tirana, Dinas Sosial Kota Denpasar, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar, Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Dinas PUPR, serta Camat, dan OPD terkait lainya.
Sekda Alit Wiradana minta seluruh OPD dan jajaran bekerja sama menghadapi bencana Hidrometeorologi. ”Saya minta semua komponen, serta seluruh jajaran OPD meningkatkan kewaspadaan, siaga bencana, dan bekerja sama serta bersinergi terkait pencegahan hingga penanganan bencana Hidrometeorologi karena merupakan tanggungjawab bersama,” pintanya.
Lebih lanjut Sekda Alit Wiradana mengungkapkan curah hujan di Kota Denpasar dan sekitarnya cukup tinggi diperkirakan akan berlangsung hingga Januari mendatang. Ia mengimbau OPD kembali menggiatkan program jumat bersih bapak angkat di desa dan kelurahan untuk membangun komunikasi dan koordinasi intens. ”Kami harap informasikan dan laporkan setiap saat keadaan dan penanganan bencana sesuai peran dan tugas masing-masing,” kata Alit Wiradana.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa mengatakan rapat digelar mengintensifkan kegiatan mengantisipasi bencana Hidrometeorologi terjadi di Kota Denpasar.
Joni Ariwibawa mengimbau seluruh aparat dan masyarakat memperhatikan kebersihan sungai di wilayah masing-masing karena permasalahan banjir, pohon tumbang dan tanah longsor biasa terjadi pada senderan sungai. ”Kami siaga 24 jam dan mengoperasikan pos kegawatdaruratan tersebar di empat kecamatan di Kota Denpasar,” ucap Joni Ariwibawa.