FORUM Keadilan Bali – Pemerintah Kota Denpasar terus mendorong wirausaha profesional, termasuk wirausaha bergerak bidang rias pengantin.
Hal terdebut diungkapkan Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana saat menutup kegiatan program kecakapan wirausaha platinum keterampilan tata rias pengantin digelar di Ballroom The Vasini Hotel, Minggu (26/11).
Sekda Alit Wiradana mengatakan program kecakapan wirausaha (PKW) diusung LKP Agung salah satu kontribusi positif menciptakan wirausaha baru khususnya di Kota Denpasar disesuaikan kearifan lokal Bali.
Sekda Alit Wiradana menjelaskan wabah Covid-19 menyebabkan ekonomi Bali mengalami keterpurukan. Kondisi ini membutuhkan kehadiran lembaga atau kursus yang mampu memberikan peluang usaha baru menjanjikan, sehingga ekonomi bisa bangkit kembali. PKW merupakan gayung bersambut mendukung hal tersebut. ”Pasca Covid-19 ekonomi Bali mengalami keterpurukan, kita butuh lembaga atau kursus yang mampu membangkitkan kembali ekonomi. PKW salah satu jawaban tersebut. Tidak boleh dilupakan yaitu pakem tata rias Bali yang khas,” katanya.
Pemilik Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Agung A.A Ayu Ketut Agung mengatakan promosi budaya terus digencarkan hingga ke mancanegara. Salah satunya busana tengkuluk lelunakan yakni busana pembawa acara resmi. Antusiasme masyarakat terutama ibu-ibu PKK dan remaja putri sangat tinggi mengikuti pelatihan. Antusiasme masyarakat sangat tinggi mengikuti pelatihan. ”Kami gencar melakukan promosi ke mancanegara, salah satunya busana tengkuluk lelunakan,” ujarnya.
Ia berharap seluruh peserta PKW telah mendapatkan kursus dan pelatihan tata rias pengantin dapat mengasah kemampuan. Sehingga dapat mewujudkan mimpi menjadi wirausaha handal dan berkarakter sesuai tujuan program. ”Kami berharap pelatihan ini mampu mengjadirkan wirausaha tata rias Bali yang profesional dan menjungjung tinggi pakem-pakem payas Bali,” ujarnya.