FORUMKEADILANBali.com – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas P3AP2KB dan Forum Komunikasi Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (FK Puspa) Kota Denpasar menyelenggarakan kegiatan ”Goes to Lapas” serangkaian memperingati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap perempuan, di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Kerobokan, Senin (2/12).
Hadir Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua FK Puspa Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, Kepala Dinas P3AP2KB Kota Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati dan Kepala Lapas Perempuan kelas II A Kerobokan Ni Luh Putu Andiyani.
Ketua FK Puspa Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa menyampaikan rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap perempuan, dan kunjungan ke Lapas Perempuan kelas II A Kerobokan untuk memberikan dukungan psikologis dan sosial terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP) menghuni Lapas. ”Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan dampak pemenuhan hak, perlindungan dan pemberdayaan WBP perempuan. Kami membawa serta psikolog yang akan melakukan sharing session kepada para WBP,” kata Ayu Kristi.
Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara menyampaikan terima kasih kolaborasi FK Puspa Kota Denpasar, Pemkot Denpasar, dan Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan. Sehingga kunjungan ini dapat terlaksana.
Sagung Antari mengatakan apresiasinya atas kreativitas dan hasil karya para WBP ditampilkan pada kesempatan itu. ”Meski sedang menjalani masa hukuman, namun tidak berarti untuk berhenti belajar. Pesan saya kepada seluruh para WBP di sini, mari gunakan kesempatan dengan baik untuk mengembangkan diri. Gunakanlah waktu sebaik-baiknya membekali diri. Saat nanti kembali kepada keluarga dan masyarakat harapannya bisa menjadi manusia yang lebih baik dan memandang masa depan lebih optimis lagi,” ujar Sagung Antari.
Kepala Lapas Perempuan kelas II A Kerobokan Ni Luh Putu Andiyani, menjelaskan total WBP menghuni Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan 238 orang terdiri dari beberapa kasus, seperti narkotika, hingga tindakan pidana lainnya.
Putu Andiyani menuturkan WBP diberikan kesempatan untuk melakukan pengembangan diri. Seperti belajar merajut, memasak, membuat kue, kecantikan dan lainnya. ”Kami mengharapkan hasil karya para WBP bisa diberikan kesempatan mengikuti pameran diselenggarakan Pemerintah Kota Denpasar. Sehingga keterampilan mereka bisa berdaya guna,” katanya. (pas)