FORUM Keadilan Bali – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menentukan lima peringkat terbaik dalam monitoring dan evaluasi (Monev) pengelolaan kearsipan diikuti 36 perangkat daerah di lingkungan Kota Denpasar.
Penyerahkan piagam penghargaan kepada lima OPD meraih nilai tertinggi diserahkan Sekretaris Daerah Kota Denpasar IB Alit Wiradana, di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar, Selasa (22/11).
Posisi pertama diraih Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, peringkat kedua diperoleh Dinas Kebudayaan, dan peringkat ketiga ditempati RSUD Wangaya. Sedangkan peringkat keempat dan kelima masing masing diraih Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga serta Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik.
Sekda Alit Wiradana menyampaikan apresiasi penyelenggaraan kegiatan monev kearsipan sebagai langkah inovasi dalam kegiatan pengarsipan di lingkungan instansi Kota Denpasar. ”Saya meyakini pengelolaan arsip merupakan hal penting harus diterapkan di semua instansi. Karena berkaitan dengan data dan catatan. Manajemen kearsipan yang baik akan menentukan kualitas dan kompetensi instansi itu sendiri. Untuk itu, saya harap semua instansi di lingkungan Kota Denpasar menata dan mengelola kearsipan dengan baik,” kata Sekda Alit Wiradana.
Sekda Alit Wiradana berpesan kepada instansi pemenang dapat mempertahankan prestasi ini. Bila memungkinkan dilakukan peningkatan. ”Selamat kepada instansi pemenang. Saya berharap ke depan prestasi ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Ini untuk menaikkan indeks kearsipan di lingkungan Pemkot Denpasar,’ harapnya.
Ketua Panitia Pelaksana yang juga Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar, I Dewa Nyoman Sudarsana menyampaikan lima unsur dalam proses dan tahapan penilaian monev kearsipan. Unsur yang dinilai yakni penciptaan arsip, penggunaan arsip, pemeliharaan arsip, penyusutan arsip dan sumber daya kearsipan. ”Selama penilaian berlangsung, pembinaan dilakukan tim kearsipan terdiri dari empat orang asiparis dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bali,” jelasnya.
Pelaksanaan monev kearsipan, menurut Nyoman Sudarsana memotivasi perangkat daerah lebih memperhatikan kerarsipan. Gerakan sadar arsip nasional kini sedang digalakkan, sehingga monev kearsipan terus dilakukan . ”Kami harapkan bisa menjadi dasar penyelenggaraan sistem kearsipan yang lebih baik,” imbuhnya.