FORUMKeadilanbali.com –Persembahyangan bersama serangkaian Hari Tumpek Wayang dilaksanakan Pemkot Denpasar di Pura Agung Lokanatha, Denpasar, Sabtu (22/6).
Persembahyangan dihadiri Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Forkopimda Denpasar, kepala OPD Pemkot Denpasar, serta Ketua PHDI Denpasar I Made Arka.
Rangkaian upacara diawali tarian Wayang Lemah dari Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kota Denpasar diiringi suara kidung dari Seka Santi TPLAH Denpasar. Upacara dipuput Ida Pedanda Gede Ngurah Telaga, ini berlangsung khidmat.
Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, Tumpek Wayang hari istimewa dalam kalender Bali ditandai persembahyangan khusus untuk memuja wayang sebagai ungkapan rasa terima kasih dan penghormatan. ”Pemerintah Kota Denpasar menggelar persembahyangan bersama memperingati dan merayakan nilai-nilai budaya serta spiritual dalam masyarakat Bali,” ujarnya.
Lebih lanjut Jaya Negara mengemukakan Wayang dalam tradisi Bali dianggap sebagai media sakral dan dihuni roh atau energi spiritual. Hari Tumpek Wayang adalah momen memberikan penghormatan kepada Dewa yang melindungi dan menginspirasi para seniman wayang.
Dia menjelaskan perayaan ini mencerminkan komitmen memelihara dan melestarikan warisan budaya Bali, termasuk seni wayang kaya akan cerita dan nilai-nilai moral. Wayang tidak hanya sebagai hiburan tetapi sebagai instrumen menciptakan harmoni dalam masyarakat. Perayaan ini mengajarkan nilai-nilai seperti persatuan, saling menghormati, dan kerjasama. Upacara Tumpek Wayang memberikan kesempatan untuk membersihkan dan memurnikan diri secara spiritual, baik bagi para pengrajin wayang maupun bagi mereka yang mempersembahkan doa dan penghormatan. “Hari Tumpek Wayang tidak hanya sebagai perayaan kebudayaan, tetapi memiliki kedalaman filosofis mengajarkan nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal yang kaya,” ucapnya. (pas)