FORUMKEDILANBali.com – Pemkot Denpasar menggelar Rapat Koordinasi Layanan kesehatan jiwa terpadu dipimpin Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana bersama Penanggung Jawab Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Bali, Komang Rahayu Indrawati di Ruang Rapat Praja Utama, Senin (28/10).
Sekda Alit Wiradana menyampaikan Provinsi Bali memiliki angka bunuh diri tinggi dengan angka suicide rate 3,07 per 100.000 penduduk. Di Denpasar tahun 2024 terdapat dua angka bunuh diri. Menekan suicide rate ini perlu layanan kesehatan jiwa terpadu. ”Pemerintah Kota Denpasar berupaya menanggulangi isu kesehatan mental yang terjadi sehingga angka suicide rate bisa menurun,” ujarnya.
Penanggung Jawab Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Bali Komang Rahayu Indrawati menyampaikan Pemkot Denpasar dapat menjadi pelopor dan inspirasi bagi Pemerintahan Kota/Kabupaten lain bergerak dalam isu kesehatan mental dan bunuh diri.
Dia menyampaikan kasus bunuh diri dan percobaan bunuh diri tidak dapat dilihat hanya dari satu faktor. Ini merupakan fenomena kompleks dengan berbagai dinamika unik terjadi di dalamnya. Program yang dilaksanakan akan berusaha menyasar di level individual (konseling), microsystem (psikoedukasi) dan mesosystem (psikoedukasi) sesuai teori Ekologi Bronfenbrenner. ’’Menanggulangi isu kesehatan mental dan bunuh diri diajukan kolaborasi melalui Aplikasi Denpasar Menyama Bagia,” ktanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Anak Agung Ayu Candrawati mengatakan selama ini program kesehatan jiwa di Kota Denpasar dilakukan sebagai promotif dan preventif, kuratif dan rehabilitatif serta rumah berdaya. ”Kerjasama ini sesuai yang kita harapkan membentuk layanan kesehatan jiwa terpadu di Denpasar bersama OPD terkait, yayasan Bali Bersama Bisa (layanan pencegahan bunuh diri BISA Helpline), Universitas Udayana, Organisasi Profesi,” jelasnya. (pas)