FORUMKeadilanbali.com – Pemerintah Kota Denpasar terus mengupayakan langkah preventif menekan laju angka stunting. Kendati prevalensi angka stunting di Ibukota Provinsi Bali ini tergolong rendah, namun berbagai langkah tetap ditempuh agar dapat memenuhi target di angka 4%.
Hal ini diungkapkan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri Gerakan Bersama Masyarakat (Gebyar) Uning dan Eling Posyandu digelar di Banjar Abian Kapas Klod, Kelurahan Sumerta, Minggu (31/3).
Acara dirangkaikan kegiatan bazar pangan Dinas Perikanan dan Ketahanan Kota Denpasar, serta pameran gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar itu dihadiri Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, serta Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana.
Jaya Negara menyampaikan upaya dijalankan Pemkot Denpasar, salah satunya melalui gerakan kolaborasi dengan elemen dan instansi direalisasi dalam kegiatan seperti posyandu paripurna, safari kesehatan, bazar pangan dan lainnya. Pemkot Denpasar tidak bisa bekerja sendiri menekan angka stunting di Kota Denpasar.
Kolaborasi dengan lintas elemen seperti kegiatan ini salah satu cara efektif menekan laju stunting. Tahun 2022, angka stunting di Kota Denpasar mencapai 5.5%. ”Kami menargetkan tahun 2023 prevalensi angka stunting menyentuh 4%. Rendahnya angka stunting tidak terus membuat kami terlena, usaha lainnya tetap kami upayakan agar angka tersebut bisa terus turun,” katanya.
Segala bentuk kolaborasi dan kerjasama dilakukan, Jaya Negara menyampaikan apresiasi dan terima kasih, baik kepada instansi terkait, para kader posyandu, hingga masyarakat Kota Denpasar bahu membahu mencegah lonjakan angka stunting. ”Semua bekerja dengan semangat pengabdian berlandaskan Vashudaiva Kutumbhakam demi mewujudkan masyarakat Kota Denpasar berkualitas dan unggul,” ujar Jaya Negara.
Sementara Lurah Sumerta, I Wayan Eka Apriana mengatakan kegiatan ini merupakan langkah pemberdayaan masyarakat untuk menekan stunting. Tema diangkat adalah ”Posyandu Sahabat Masyarakat, Menuju Keluarga Berkualitas”. ”Mencegah stunting hal penting bagi kita semua. Kami bergandengan dengan adik-adik mahasiswa Poltekkes Kemenkes Denpasar, jurusan gizi menyelenggarakan kegiatan ini agar masyarakat dapat teredukasi mengenai pentingnya gizi yang baik mencegah stunting,” jelasnya.
Eka Apriana mengemukakan gebyar uning dan eling posyandu akan diisi dengan penyampaian materi seputar PMT dan demonstrasi pembuatan makanan sehat menggunakan bahan pangan tinggi gizi. ”Kami harapkan kegiatan ini dapat mengena langsung di masyarakat, terutama ibu hamil, dan ibu memiliki balita. Sehingga dapat menyiapkan pangan sehat di rumah,” harapnya. (pas)