• Penandatanganan MoU Dengan Bappenas, Pemkot Denpasar Fokus Pembangunan dan Pengembangan Dewi Serangan

    FORUM Keadilan Bali – Pemerintah Kota Denpasar tahun ini fokus menggarap Desa Wisata (Dewi) Serangan agar benar-benar menjadi desa wisata menawarkan konsep pariwisata berkelanjutan, sekaligus mampu menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.

    Keseriusan Pemkot Denpasar dalam pembangunan dan pengembangan Desa Serangan ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan antara Bappenas dan mitra pembangunan pengembangan Desa Serangan disaksikan Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, Sabtu (27/1) di Desa Wisata Serangan.

    Hadir dalam kegiatan tersebut, Deputi Bidang Ekonomi Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI, Amalia Adininggar Widyasanti, Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wahyu Wijayanto serta undangan dan pihak terkait lainnya.

    Walikota Denpasar dalam sambutan dibacakan Sekda Kota Denpasar I.B Alit Wiradana mengatakan daya tarik Serangan berhasil meraih peringkat III nasional dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 tak hanya kuliner, juga kekayaan alam, daya tarik wisata heritage, dan kehidupan masyarakatnya multikultur. Karena itu, pemerintah pusat menargetkan Serangan menjadi desa wisata yang menawarkan konsep BGC, yakni Blue (bagus secara lingkungan), Green (berkelanjutan), dan Circulated Economy (perekonomian masyarakatnya bergerak).

    Menurutnya, pengembangan Desa Wisata Serangan dengan konsep BGC tersebut sudah diinisiasi pemerintah pusat ketika pelaksanaan KTT G20, sehingga sampai dibuatkan masterplan untuk seluruh kawasan.

    Pengembangan Desa Serangan dengan konsep pariwisata berkelanjutan harus ada partisipasi masyarakat agar tidak tertinggal, dan dalam upaya pengentasan kemiskinan. ”Kami harapkan generasi mudanya bisa aktif mengembangkan pariwisata di sana, sehingga bisa lebih layak secara ekonomi, budaya, dan lingkungan,” ujarnya.

    Ia berharap masyarakat Desa Serangan sangat memiliki peluang untuk meningkatkan taraf hidupnya, apalagi berdampingan dengan Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura Bali. ”Jangan sampai masyarakat Serangan menjadi penonton di wilayah sendiri. Kami harapkan dapat bersama-sama berubah ke arah yang lebih baik,” tandasnya.

    Sementara Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wahyu Wijayanto mengatakan langkah ini merupakan wujud kerjasama mewujudkan Desa Wisata Serangan sebagai destinasi wisata berkelanjutan dan berdaya saing berbasis wisata bahari, ekowisata, dan wisata religi yang mensejahterakan, harmonis, dan memajukan budaya luhur desa. ”Ada beberapa program prioritas yakni pengembangan SDM dan kelembagaan desa wisata, pengembangan infrastruktur kampung berkelanjutan dan hijau, pengembangan branding, produk dan promosi desa wisata,” ujarnya.

    Dalam penandatanganan MoU oleh Deputi Bidang Ekonomi Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI, Amalia Adininggar Widyasanti serta seluruh pimpinan berbagai unsur Mitra Pembangunan Pengembangan Desa Serangan, dan dilaksanakan penyerahan buku master plan pembangunan oleh Sekda Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana serta pencanangan pembangunan dan pengembangan kampung kuliner Desa Wisata Serangan dengan pemukulan kul-kul.