• KOLABORASI – Dinas Kominfo dan Statistik Kota Denpasar berkolaborasi bersama BPS menggelar Denpasar Pekan Statistik (DPS) pada 10 -11 September 2024 mendatang.

    Percepat Satu Data Indonesia, Diskominfos – BPS Kolaborasi Gelar Pekan Statistik

    FORUMKEADILNBali.com – Satu Data Indonesia adalah kebijakan Pemerintah Indonesia mendukung proses pengambilan keputusan berbasis data. Karena itu, Dinas Kominfo dan Statistik Kota Denpasar menggelar Denpasar Pekan Statistik (DPS) pada 10 -11 September 2024.

    ’’Pengambilan kebijakan pemerintah berbasiskan data yang akurat akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pembangunan serta mengoptimalkan manfaat yang diterima masyarakat,” kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfos) Kota Denpasar Dr. Ida Bagus Alit Adhi Merta, SSTP., M.Si., bersama Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Denpasar Dr. Andhi Yudhi Supriadi,SE., M.E., usai rapat kordinasi persiapan pelaksanan Denpasar Pekan Statistik (DPS), Selasa (3/9) di Dinas Kominfos Denpasar.

    Denpasar Pekan Statistik (DPS), kata Alit Adhi Merta, rencananya akan dihelat tanggal 10 – 11 September mendatang di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) dan Graha Sewaka Dharma Lumintang Denpasar. Kegiatan kolaborasi Pemkot Denpasar dan BPS Denpasar ini merupakan kegiatan memeriahkan peeringatan Hari Statistik Nasional (HSN).

    Lebih jauh Alit Adhi Merta menambahkan Denpasar Pekan Statistik bertujuan mempererat jalinan koordinasi, sinergi dan evaluasi penyelenggaraan statistik di Kota Denpasar. ”Kegiatan yang digelar nanti termasuk jalinan kordinasi dan komunikasi dengan kabupaten penyangga Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) demi percepatan mewujudkan Satu Data Indonesia,” ujar Gus Alit sapaan akrabnya.

    Alit Adhi Merta meyampaikan Denpasar Pekan Statistik rencananya akan dibuka Walikota Denpasar IGN Jaya Negara juga didukung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kota Denpasar, BPS Bagita Badung, Gianyar dan Tabanan, dan Badan Informasi Geospasial (BIG).

    Sementara itu, Kepala Bidang Statistik, Dewa Ngakan Ketut Rama Sanjaya, S.Kom., menjelaskan tema yang diusung tahun ini ”Statistik Padu, Denpasar Maju”. ”Kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas data statistik melalui koordinasi dan kolaborasi semua pihak dalam mendukung Indonesia Emas serta mewujudkan Denpasar Makmur Aman Jujur dan Unggul,” jelas Dewa Rama.

    Selama dua hari pelaksanaan, DPS akan menyajikan beragam acara. Antara lain pengukuhan Agen Statistik Desa Kelurahan serta pencanangan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) digelar saat Pembukaan DPS.  ”Di DPS juga akan diselenggarakan beragam topik seminar dan bimbingan teknis (bimtek) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan aparatur, akademisi dan masyarakat terkait penyelenggaraan statistik,” ujar bapak satu putri ini.

    Dalam bimtek dan seminar, ucap dewa Rama, Badan Informasi Geospasial Pusat turut hadir menyemarakkan Denpasar Pekan Statistik (DPS).  ”BIG akan menyajikan seminar tentang pengelolaan data spasial yang menyasar perangkat daerah di wilayah Kota Denpasar,” jelas Dewa Rama.

    Pada sesi seminar yang digelar BPS Sarbagita, menawarkan berbagai topik yang menarik. ”Metode penelitian menyasar kalangan mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta di wilayah Sarbagita, ada juga topik tentang dinamika sosial dan ekonomi Sarbagita serta topik Inflasi Terkendali, Daya Beli Terjaga,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Denpasar Dr. Andhi Yudhi Supriadi,SE., M.E.

    Dia mengatakan pihaknya akan mengundang seluruh masyarakat dan stakeholder terkait untuk hadir dan berpartisipasi dalam DPS 2024. ”Keterlibatan seluruh komponen masyarakat dan stake holder sebagai bagian dari upaya bersama mewujudkan data statistik yang akurat dan berkualitas untuk kemajuan kota dan negara,” pungkasnya.

    Dewa Rama menerangkan saat ini data merupakan komoditas baru dimana pemilik data menjadi pihak yang memiliki keunggulan kompetitif.  ”Satu Data Indonesia menerapkan prinsip data terbuka dalam merilis data,” jelasnya.

    Dewa rama mengungkapkan data tersedia dalam format terbuka yang mudah dibagipakaikan dan dibaca oleh sistem elektronik, dapat digunakan kembali dan mudah dibaca oleh perangkat lunak (software). Hal ini untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah, serta untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengawal proses pelaksanaan pembangunan. (pas)