FORUM Keadilan Bali – Memperingati Hari Ibu ke-94, Ketua Umum Forum Komunikasi Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (FK-Puspa) Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa menyerahkan bantuan sembako kepada ibu-ibu muda dan anak tukang sun (jinjing) Pasar Badung di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Jumat (23/12).
Kegiatan digagas FK Puspa Kota Denpasar bersama Yayasan Lentera Anak Bali ini juga digelar talkshow tentang kesehatan reproduksi PKBI Bali dan lomba janur.
Ketua Umum FK Puspa Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa mengatakan, anak-anak tukang suun ini seharusnya masih menempuh pendidikan di sekolah. Ternyata ada telah menikah dan memiliki bayi. Sebagai seorang ibu miris melihat seperti. Ke depan diharapkan hal ini tidak terjadi lagi. ”Kami sebagai organisasi FK-Puspa berharap semua bisa meminimal kejadian seperti ini. Sebagai orang tua bisa mendidik anak supaya bisa mengontrol,’’ harapnya.
Ketua Pelaksana Yayasan Lentera Anak Bali, dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, Sp.KJ., menambahkan peringatan Hari Ibu ke-94 diharapkan ibu terlibat perkawinan muda agar merasakan pernikahan tidak sekadar hanya simbul. Tetapi memahami tugas berat mendidik anak-anak agar bisa lebih baik dari mereka. ”Lebih baik pendidikan mental, etika dan tidak mengajak ke jalan seperti dulu waktu anak-anak,” ucap Sri Wahyuni.
Menurutnya, anak-anak menjadi dewasa karena melahirkan, tapi kenyataan masih dibawah umur. Mirisnya lagi, perkawinan mereka telah lakukan tidak tercatat di Dinas Catatan Sipil sehingga tidak memiliki akte kelahiran dan akte perkawinan.
Salah satu tukang sun, Citra mengatakan, menikah muda karena pengaruh lingkungan. Ia mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Denpasar telah memperhatikan ibu-ibu dan anak-anak tukang suun yang ada di Pasar Badung. ”Meski kami bukan warga Kota Denpasra, namun diperhatikan dengan baik dan anak-anak kami diberikan pendidikan,” ucapnya.