FORUMKEADILANBali.com – Pemkot Denpasar menggelar persembahyangan bersama serangkaian pitenget atau peringatan Tumpek Landep di Pura Agung Loka Natha Denpasar, Sabtu (27/7).
Persembahyangan bersama dihadiri Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana dan seluruh OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.
Diiringi suara tetabuhan dan kidung, rangkaian upacara diawali ngaturang upakara. Seluruh rangkaian peringatan Hari Tumpek Landep di Kota Denpasar diakhiri persembahyangan bersama dipuput Ida Pranda Gede Keniten dari Griya Himalaya Ubung.
Walikota Denpasar Jaya Negara mengatakan peringatan Hari Tumpek Landep dilaksanakan dengan menggelar persembahyangan bersama dipusatkan di Pura Agung Loka Natha Lumintang. Tumpek Landep merupakan hari suci yang dilaksanakan umat Hindu sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam manifestasinya telah memberikan ketajaman pikiran kepada manusia. Ketajaman itu dimanifestasikan dalam bentuk senjata yang terbentuk lancip/runcing seperti keris, tombak dan pedang.
Jaya Negra menyampaikan melalui peringatan Hari Tumpek Landep dengan persembahyangan bersama ini diharapkan mampu menyeimbangkan alam semesta beserta isinya. Serta mampu memberikan kekuatan agar manusia senantiasa mulatsarira, intrsospeksi diri di penghujung tahun dan mampu menjalankan swadarma kewajibannya dengan baik. ”Peringatan Tumpek Landep merupakan wujud syukur dan terima kasih atas anugrah Ida Sang Hyang Widi Wasa telah memberikan ketajaman pikiran dalam melaksanakan kewajiban dan swadarma,” ucapnya.
Sementara Kabag Kesra Kota Denpasar Ida Bagus Alit Surya Antara mengatakan Pemkot Denpasar rutin melaksanakam peringatan Tumpek. Setiap perayaan Tumpek Landep memiliki makna tersendiri dalam menjaga keseimbangan alam semesta beserta isinya.
Khusus Tumpek Landep, kata Surya Antara, umat Hindu biasanya memaknai dengan melaksanakan upacara penyucian benda pusaka yang tajam, seperti keris, tombak dan lainya. Namun Tumpek Landep hendaknya dimaknai dengan wujud syukur atas ketajaman pikiran yang dianugrahi Tuhan kepada umatnya. ”Mari bersama kita maknai Tumpek Landep sebagai wahana syukur atas ketajam pikiran sehingga kita semua dapat melaksanakan kewajiban dengan baik,” paparnya. (pas)