FORUM Keadilan Bali – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati didampingi Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin menerima audiensi dari Tim Leader Siap Siaga, Lucy Dickinson di Ruang Tamu Wakil Gubernur Bali, Senin (21/8).
Kalaksa BPBD Bali menyampaikan program Siap Siaga merupakan program kemitraan 5 tahun antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia tertuang dalam Subsidiary Arrangement yang ditandatangani November 2019 antara perwakilan dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) bertindak atas nama Pemerintah Australia dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Program ini mendukung empat provinsi di Indonesia, yakni Provinsi Bali, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Siap Siaga telah bekerja di Provinsi Bali sejak April 2020 dengan beberapa program/kegiatan. Berbagai kegiatan BPBD Provinsi Bali, Kabupaten Badung, serta Kabupaten Karangasem didukung Program Siap Siaga diantaranya dukungan kegiatan-kegiatan dalam memasukkan kesiapsiagaan bencana dalam Peraturan Gubernur No. 05 Tahun 2020 tentang Standar Pelaksanaan Pariwisata Budaya Bali, dukungan pembuatan Sistem Informasi Covid-19, dukungan pemutakhiran KRB Provinsi Bali, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Karangasem serta dukungan penyusunan rencana kontingensi berdasarkan prioritas risiko di Provinsi, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Karangasem.
Rentin menjelaskan, tahun 2020 hingga 2023, total anggaran sudah digelontorkan dari program ini lebih dari Rp 14 miliar, dan sesuai nota kesepakatan antara BNPB dan Pemerintah Provinsi Bali tentang sinergi pelaksanaan program Siap Siaga di Provinsi Bali. Program Siap Siaga akan berakhir pada 13 Oktober 2024. ”Kami dari BPBD Provinsi Bali berharap program kemitraan ini dapat dilanjutkan mengingat bermanfaat besar dalam penguatan pengelolaan sistem kebencanaan khususnya di Provinsi Bali,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Tim Leader Siap Siaga, Lucy Dickinson. Menurutnya, kerjasama Pemerintah Australia dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana memperkuat sistem penanggulangan bencana di Indonesia, memperkuat kapasitas daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota terpilih) dalam sistem pengelolaan risiko bencana dan ketangguhan masyarakat. Memperkuat pembelajaran, inovasi, dan inklusi dalam pengelolaan risiko bencana serta memastikan sistem penanggulangan bencana yang inklusif sejalan dengan perkuatan kapasitas daerah. ”Saat ini Pemerintah Australia sedang melakukan evaluasi terhadap jalannya program. Dalam waktu dekat baik Pemerintah Australia dan BNPB akan membahas kelanjutan program ini dan kami menunggu rekomendasinya,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Wagub Bali menyampaikan apresiasi atas kerjasama serta bantuan yang telah digelontorkan Pemerintah Australia melalui program Siap Siaga. Ia berharap program ini dapat dilanjutkan, terlebih dari empat provinsi yang mendapatkan program Siap Siaga, implementasi terbaik di Provinsi Bali. Karena respon dari program sangat bagus dan diserap baik masyarakat. ”Saya harap dari hasil evaluasi nanti, program Siap Siaga ini dapat dilanjutkan kembali di Provinsi Bali. Program ini sangat strategis bagi masyarakat Bali memperkuat pengelolaan risiko bencana,” terangnya.