FORUM Keadilan Bali – Pj. Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya mengajak semua pihak terutama golongan taraf hidup menengah ke atas sadar tidak menggunakan elpiji 3 kg. Pasalnya, elpiji 3 kg diperuntukkan bagi masyarakat ber-KTP Bali berada pada golongan taraf hidup tingkat bawah (kurang mampu). Sehingga perlu dibuatkan regulasi aturan dan sanksi tegas bagi agen dan pangkalan berani bermain dan diberikan sanksi pemberhentian kerjasama dengan pertamina.
Hal ini disampaikannya Pj. Gubernur S.M Mahendra Jaya saat menerima audensi Nyoman Parta merupakan salah satu Anggota DPR RI Komisi VI Dapil Bali dan rombongan Pertamina Bali, di Ruang Kerja Gubernur Bali, Kamis (21/9).
Pj. Gubernur Maendara Jaya meinta langkah tegas ini harus segera diambil agar tidak menjadi momok terus merugikan masyarakat. Mengingat tidak semua golongan masyarakat berhak membeli elpiji 3 kg. Terlebih elpiji itu di oplos, sehingga tidak hanya merugikan dari segi jumlah melainkan akan membahayakan pembelinya terkait keamanan dan kenyamanan.
Sales Area Manager Retail Bali Pertamina, Gusti Anggara menjelaskan, kuota dan realisasi elpiji 3 kg di Provinsi Bali tahun 2023 mengalami penurunan dari tahun 2022, yakni dari 219.046 metrik ton menjadi 203.565 metrik ton. Memenuhi kebutuhan elpiji 3 kg masyarakat dan UMKM pasca Covid-19 dan berangsur kembalinya kegiatan pariwisata serta tumbuhnya UMKM di Provinsi Bali diprediksi akan naik 5-10% di tahun 2024. ”Kami mengasumsikan kebutuhan elpiji 3 kg di Bali akan naik 7% dari prognosa tahun 2023, yaitu 259.358 metrik ton. Sesuai perkiraan prognosa penyaluran elpiji 3 kg di Bali tahun 2023 akan mengalami over 19% dari kuota 2023,” tegas Anggara.
Sementara Anggota Komisi VI DPR RI, Nyoman Parta meminta bantuan Pj. Gubernur Bali menyampaikan laporan kepada Menteri terkait ketersediaan kuota elpiji 3 kg semakin menipis. Terlebih bulan Desember mendatang stok kuota elpiji 3 kg diperkirakan tidak ada lantaran sudah terpakai November. ”Ini akan memberikan dampak bagi masyarakat Bali terutama pengguna elpiji 3 kg berasal dari golongan masyarakat menengah ke bawah dan tercatat sebagai penerima elpiji subsidi 3 kg,’’ kata Parta.