FORUMKEADILANBali.com – Tim POPP Pegok U-17 tampil sebagai juara Turnamen Sepakbola U-17 Askot PSSI Denpasar, setelah di final mengugguli Pespa FC U-17 Padangsambian dengan skor 6-5 lewat drama adu penalti, di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Minggu (29/12/2024).
Partai big match ini berlangsung super ketat, sebagaimana pertemuan kedua tim di babak penyisihan grup yang berkesudahan imbang 1-1. Sejak peluit kick off ditiup Wasit Ali Bacho, kedua tim langsung menyajikan jual beli serangan.
Dalam sebuah skema serangan balik yang rapi, Pespa sempat tertekan justru mampu lebih dulu unggul 1-0 di menit 23 melalui gol indah sepakan voli spektakuler penyerang Asadinov yang mematikan jangkauan kiper Pegok, Farel. Skor 1-0 untuk Pespa bertahan sampai jeda, meski Pegok beberapa kali memberi ancaman.
Di babak kedua, Pegok mulai bermain lebih rapi, sementara Pespa yang ditangani Pelatih Metra Jaya, coba lebih banyak bertahan mempertahankan keunggulannya, dengan sesekali melakukan serangan balik cepat.
Setelah menyia-nyiakan sejumlah peluang, anak-anak Pegok terus memberi tekanan, akhisnya membuahkan gol penyama dicetak pemain pengganti Wildan di menit 71 atau sembilan menit jelang peluit panjang. Wildan lepas dari kawalan bek Pespa, langsung melepaskan tembakan keras dari jarak dekat, sulit dibendung kiper Pespa Arga.
Pespa langsung memberikan respon, dengan tampil lebih menekan sampai menit-menit akhir. Namun skor 1-1 tetap bertahan sampai pertandingan berdurasi 2 X 40 menit itu berakhir, sekaligus memaksa kedua tim harus melakoni adu penalti untuk menentukan pememang.
Algojo pertama Pespa Cok De sukses melakukan tugasnya dengan baik, tetapi dibalas penendang pertama Pegok Jabbar. Kemudian algojo kedua Pespa Asadinov juga dengan mudah menaklukkan kiper Farel, namun lagi lagi dibalas eksekutor kedua Pegok Dimas.
Selanjutnya penendang ketiga Gus Wira membawa Pespa unggul 3-2, tetapi kembali disamakan 3-3 melalui algojo ketiga Pegok Nares. Pespa kembali unggul 4-3 setelah eksekutornya Abiseka sukses menunaikan tugasnya. Pegok juga langsung menyamakan kedudukan 4-4 melalui sang kapten Junior.
Di kesempatan kelima inilah manjadi klimak kekalahan Pespa, setelah kiper Pegok Farel berhasil memblok tembakan algojo Pespa Agus Setia sekaligus membuat ratusan suprter Pespa terdiam. Dan, akhirnya penendang kelima Pegok Armando Suardana Putra menjadi pahlawan kemenangan timnya setelah tembakannya gagal dihalau kiper Arga.
Dengan kekalahan tersebut, Pespa harus puas sebagai juara kedua. Sedangkan juara keiga diraih Panjer FC yang pada laga sehari sebelumnya mengalahkan Guntur FC dengan skor 6-5 melalui adu penalti. Usai laga final tersebut, langsung diserahkan piala dan uang pembinaan kepada masing-masing juara, kecuali juara IV tidak mendapat piala tetapi tetap dapat uang pembinaan.
Penyerahan piala dan hadiah uang pembinaan plus top scorer (pencetak gol terbanyak) diawali dari kelompok U-13, dimana juaranya diraih Pespa Padangsambian. Damar Cakti harus puas sebagai runner up (juara kedua), didusul POPP Pegok juara III dan Kaswari sebagai juara IV.
Di kelompok U-15, juaranya direbut Panjer FC, juara kedua ditempati POPP Pegok. Sedangkan juara ketiganya menjadi milik Minggir United U-15 dan juara keempat dirih tim Damar Cakti U-15.
Piala dan hadiah masing-masing pemenang diserahkan Ketua PDRD Denpasar yang diwakili Ketua Komisi II Wayan Sutama, S.Sos., Ketua Umum KONI Denpasar diwakili Sekumnya Made Dharmiyasa, Ketua Umum Askot PSSI Denpasar Anak Agung Putu Sudirka Yoga Semadi (Gung Civic), perwakilan Disdikpora Denpasar, Camat Denbar, Exco PSSI Denpasar Made Diatmika dan Ketua Panpel turnamen tersebut I Wayan Suwandhi.
Ketua Komisi II DPRD Denpasar Wayan Sutama menilai turnamen sepakbola usia dini sangat baik, terutama dalam hal penggalian bibit-bibit unggul pemain potensial yang nantinya bisa dikembangkan ke tingkat senior untuk kemudian bia membela Denpasar ke even-even tingkat Bali maupun nasional.
Selain itu, kata dia, turnamen ini sangat baik untuk pembinaan generasi muda agar terhindar dari hal-hal berbau negatif seperti narkoba. ”Saya menilai turnamen ini layak dilanjutkan. Mudah-mudahan tahun depan bisa digelar lagi dengan peserta lebih banyak lagi,” harap Sutama. (gra)