FORUM Keadilan Bali – Program Layanan Edukasi Safari Literasi Kelurahan Sumerta (Lestari Kerta) terus digencarkan Kelurahan Sumerta. Hal ini mengoptimalkan minat literasi anak-anak dan menumbuhkan kesadaran lingkungan ditujukan kepada peserta didik mulai dari tingkat TK/PAUD, SD, hingga SMP dilaksanakan, Jumat (22/9).
Lurah Sumerta I Wayan Eka Apriana, menjelaskan salah satu langkah dalam gerakan ”Lestari Kerta” mengajak anak-anak membawa sampah anorganik dan menabung di bank sampah sebagai syarat meminjam buku di perpustakaan. Hal ini mengajarkan konsep pengelolaan sampah sejak usia dini serta mengedukasi anak-anak pentingnya memilah sampah berdasarkan sumbernya.
Ek Apariana menuturkan, dalam kegiatan anak-anak mendapat sosialisasi dan edukasi tentang pengelolaan sampah berbasis sumber. Mereka diajarkan cara memilah sampah organik dan an organik serta dampak buruk yang dapat timbul jika sampah tidak dikelola dengan baik.
Dia berharap, melalui kegiatan ini anak-anak menjadi lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan memahami pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.”Melalui kegiatan ini, kami harapkan anak-anak lebih peduli lingkungan sekitar,” ujar Eka Apriana.
Selain kegiatan literasi dan edukasi tentang lingkungan, ucapnya, kegiatan ini dirangkaikan masatua Bali. Masatua Bali merupakan bentuk penyuluhan bahasa Bali dari penyuluh Bahasa Bali di Kelurahan Sumerta. Melalui kegiatan ini, anak-anak dapat belajar dan memahami kearifan lokal serta memperkaya pengetahuan mereka tentang budaya Bali.
Sementara itu, Bunda Literasi, Ny. Dewi Anggraeni Apriana mengungkapkan, berkomitmen terus menjalankan program ”Lestari Kerta” berkelanjutan. Diharapkan, program ini dapat diikuti dan dinikmati anak-anak di Kelurahan Sumerta sehingga dapat menciptakan generasi masa depan peduli terhadap lingkungan dan memiliki minat literasi tinggi.
Dewi Anggraeni memaparkan kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari masyarakat sekitar dan menyambut baik upaya Bunda Literasi Kelurahan Sumerta mengajarkan literasi dan kesadaran lingkungan kepada anak-anak. ”Semoga program ”Lestari Kerta” menjadi inspirasi bagi daerah lain melakukan gerakan serupa menciptakan masyarakat sadar pentingnya literasi dan menjaga kebersihan lingkungan,” harapnya.
Dia menambahkan, kegiatan ini yang digelar Bunda Literasi melibatkan kepala sekolah, tenaga pendidik, penyuluh bahasa Bali Kelurahan Sumerta, penggiat literasi Kelurahan Sumerta, dan pengurus bank sampah di wilayah Kelurahan Sumerta.