• Puskesmas Pembantu Tonja Resmi Ditetapkan Sebagai Posyandu Prima, Wawali Arya Wibawa

    FORUM Keadilan Bali – Puskesmas Pembantu (Pustu) Kelurahan Tonja Kota Denpasar ditetapkan sebagai Posyandu Prima dipancangkan Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr, Maria Endang Sumiwi bersama Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa serangkaian Festival Kesehatan Astra di Kampung Berseri Astra Banjar Tegeh Sari, Kelurahan Tonja, Denpasar, Sabtu (18/11).

    Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa mewakili PKK Kota Denpasar, Kadis Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom serta Chief Corporate Human Capital Development Astra, Aloysius Budi Santoso serta undangan lainya.

    Selain melaksanakan pencanangan Puskesmas Pembantu Tonja sebagai Posyandu Prima, dalam rangkaian Festival Kesehatan Astra yang mengusung tema Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku ini turut dikemas beragam kegiatan. Mulai dari Senam tera Indonesia, Aktivasi Posyandu Banjar Tegeh Sari Donor Darah, Apresiasi Kader Kesehatan Astra, Pemberian Bantuan Kesehatan dan Lingkungan, Aksi Kampanya Avicenna dan Aorta In Action, Lomba Lingkungan Sehat dan Lomba Memasak Makanan Sehat serta turut digelar pula Bazzar Pangan sebagai bentuk intervensi pengendalian inflasi daerah.

    Dalam sambutanya, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr, Maria Endang Sumiwi menjelaskan, Posyandu Prima merupakan pengembangan Puskesmas Pembantu. Dimana, ini merupakan bagian dari implementasi transformasi layanan kesehatan primer yang bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

    ”Kalau dulu ada Puskesmas pembantu yang jumlahnya masih sangat sedikit, kita coba ubah menjadi satu yang namanya Posyandu Prima. Disini ada peran serta kader dan masyarakat, sehingga secara aktif bisa saling membantu,” ujarnya.

    Kehadiran Posyandu Prima, kata Maria Endang, tidak untuk menghilangkan fungsi Posyandu yang selama ini ada di masyarakat. Sebaliknya, Posyandu Prima justru semakin meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan Posyandu, karena lokasi yang dekat dengan masyarakat, layanan kesehatan yang semakin lengkap, serta sasaran yang lebih luas, tidak hanya ibu dan anak, namun mencakup semua siklus hidup mulai dari bayi hingga lansia.

    ”Posyandu yang ada sekarang hanya diubah sedikit saja, Posyandu prima yang menjadi koordinator dan melakukan pengawasan serta evaluasi. Di dusun-dusun tetap ada Posyandu, tapi ada satu koordinatornya yaitu Posyandu Prima,” terangnya.

    Sementara Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa memberikan apresiasi kepada Kementrian Kesehatan, Pemrpov Bali dan Astra Indonesia atas sinerginya mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal di Kota Denpasar, khususnya di Banjar Tegeh Sari. Tentunya sinergitas ini diharapkan mampu memastikan pelayanan kesehatan yang dekat dengan masyarakat.

    “Kami berharap sinergitas ini mampu menjadi awal kolaborasi antara Kementrian Kesehatan, Pemprov Bali, Pemkot Denpasar dan pihak swasta khususnya Astra Indonesia dalam menciptakan inovasi dan transformasi pelayanan kesehatan primer serta mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya

    Lebih lanjut dijelaskan, keberadaan Posyandu memiliki peranan penting di masyarakat. Sehingga penguatan posyandu dengan transformasi dan inovasi harus terus dilaksanakan secara berkelanjutan.

    “Posyandu merupakan wadah kesehatan yang harus dipertahankan, keberadaanya secara efektif mampu mendeteksi awal kesehatan masyarakat, dengan posyandu prima ini diharapkan mampu memberikan pelayanan dari Balita hingga Lansia yang tentunya diiringi dengan penguatan serta peningkatan standar pelayanan untuk mewujudkan kesehatan masyarakat,” ujar Arya Wibawa.