FORUMKEADILANBali.com – Pesona kepemimpinan paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor 2 Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) menarik banyak dukungan mejelang pencoblosan, Rabu 27 November 2024.
Koster-Giri disukai dan didukung banyak kalangan termasuk emak-emak (kaum ibu-ibu). Hal ini terlihat dalam kampanye terbuka di Desa Musi, Desa Sanggalangit, dan Desa Batas, Kamis (7/11/2024) peserta ibu-ibu dan generasi muda.
Terhitung ribuan barisan emak-emak hadir dari tiga desa tersebut memberikan dukungan untuk Koster-Giri. Selain mendukung Cagub Bali diusung PDIP, mereka juga menegaskan mendukung penuh Paslon Bupati Buleleng nomor 2 Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna (Sutjidra-Supriatna JOSS 24).
Jika dikalkulasi, sekitar 300 emak-emak hadir pada kampanye Koster-Giri di Desa Musi. Kemudian, di Desa Patas lebih dari 1.000 orang ema-emak. Koster dan Ketua Tim Pemenangan JOSS 24 Ketut Ngurah Arya dan sejumlah anggota DPRD hadir dalam simakrama ini.
Tak seperti biasanya, kampanye ini cukup singkat karena langsung pada agenda penyerapan aspirasi dan penegasan komitmen serta penyampaian solusi dari Koster-Giri. Setelah itu, momen menarik terjadi karena Koster dan rombongan hendak meninggalkan lokasi, emak-emak menyerbu rebutan foto dan selfie.
Gubernur Bali 2018-2023 Wayan Koster melayani semua permintaan foto. Meski terdorong hingga nyaris jatuh, Koster tetap berkomitmen untuk krama Bali ingin mengabadikan momen foto bersamanya. ’Tiang takjub hari ini, karena banyak ibu-ibu dan generasi muda hadir. Terlihat di beberapa desa saat tiang simakrama. Astungkara, tiang minta doa dan restu datang ke TPS pada Rabu 27 November 2024 untuk dukung dan coblos nomor 2 Koster-Giri untuk Bali dan Sutjidra-Supriatna JOSS 24 untuk Buleleng,” kata Koster di GOR Patas saat simakrama bersama ribuan warga Desa Patas Gerokgak.
Sebelum menggelar simakrama di Desa Musi, Sanggalangit, dan Patas, Cagub Bali nomor 2 Koster-Giri, Wayan Koster menghadiri syukuran HUT Desa Sumberklampok. Koster dihadirkan sebagai pemimpin Bali yang memperjuangkan hak kepemilikan lahan yang telah diperjuangkan sejak 60 tahun lalu. (FKB)