FORUMKEADILANBali.com – Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan kembali menggelar lomba Baleganjur Tingkat Remaja se-Kota Denpasar serangkaian Hari Sumpah Pemuda 2024 akan digeler di panggung terbuka Lapangan Puputan Badung Gusti Ngurah Made Agung tanggal 26-27 Oktober 2024.
Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian I Wayan Narta, Senin (12/8) menjelaskan, parade baleganjur Remaja se-Kota Denpasar dilaksanakan serangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Denpasar. Parade ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni kreatif inovatif di kalangan generasi muda, sebagai penerus atau pewaris seni budaya yang tumbuh dan berkembang di era globalisasi. ”Kami diharapkan parade baleganjur dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni kreatif inovatif di kalangan generasi muda Denpasar,’’ katanya.
Raka Purwantara menjelaskan, disamping sebagai pembinaan dan pelestarian kesenian trasidional dalam mewujudkan Kota Kreatif menuju Denpasar Maju, kegiatan ini menjadi sarana evaluasi dari semua pembinaan seka baleganjur yang ada di Kota Denpasar. Peserta akan menampilkan seni baleganjur dengan tema ”Kepahlawanan/Heroik (Ajeg Yowana Sebagai Tulang Punggung Pemajuan Budaya)” dengan durasi waktu 8 – 10 menit. Pesertanya dari seka baleganjur sebunan tingkat desa dinas/adat dan banjar se-Kota Denpasar dengan ketentuan umur peserta antara 14-30 tahun saat parade berlangsung.
Sementara Kabid Kesenian Wayan Narta mengatakan jumlah seka yang ikut parade tahun 2024 ini dibatasi hanya 12 seka dan masing-masing seka 30 orang terdiri dari 21 orang penabuh, 8 orang juru tegen dan satu orang pembawa papan nama seka.
Dia menuturkan beberapa unsur menjadi dasar pengamatan meliputi pada kegiatan tahun ini, yakni teknik (gegedig dan tetekep), ide dan gagasan, struktur meliputi komposisi (pangawit, pangawak, pangecet), kreativitas (pengembangan musikalitas dan originalitas garapan) serta penampilan (ekspresi, gerak dan tabuh). ’’Garapan baleganjur tetap mempertahankan struktur tabuh baleganjur tradisi dikembangkan (dikreasikan) dan atraksi disesuaikan tema dan judul garapan. Sentuhan inovasi menjadi tolak ukur kreativitas, pola struktur lagu dikemas dalam satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan,” jelasnya.
Narta mengungkapkan seluruh peserta akan diberikan piagam dan jasa Rp15 juta dipotong pajak. Sementara empat peserta terbaik akan diberikan uang tambahan Rp9 juta dipotong pajak. (pas)