FORUM Keadilan Bali – Sanggah atau merajan milik Ketut Karyi, Jl. Sentanu Banjar Den Yeh, kelurahan Peguyangan, Denpasar terbakar, Rabu (28/6) pukul 10.40 Wita. Akibat kabakaran tersebut, pemilik sanggah menderita kerugian ratusan juta..
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaks BPBD) Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa didampingi Sekdis Ardy Ganggas, mengatakan kebakaran sanggah atau meraja milik Ketut Karyi tersebut mendapat informasi dari warga pukul 10.40 Wita. Setelah melakukan assesment, mendata dan melaksanakan penanganan langsung mengerahkan semua mobil pemadam kebakaran (damkar) Pos Induk BPBD Kota Denpasar, Pos Juanda, Pos Cokro, dan Pos Mahendradata, Tim TC BPBD dan PSC Juanda merapat ke tempat kejadian perkara (TKP) tiba pukul 10.50 Wita untuk menjinakan si jago merah. ”Empat mobil damkar dari semua pos dikerahkan untuk memadamkan api selama 1 jam 45 menit api baru bisa dijinakan,’’ kata Joni Ariwibawa.
Joni Ariwibawa menjelaskan, objek yang terbakar beberapa pelingngih yang ada di merajan milik Ketut Karyi kantor seluas 1 are dan nihil koban jiwa. Namun yang terbakar kebanyakan palinggih dan penyebab kebakaran belum diketahui.
Joni Ariwibawa mengungkapkan kebakaran merajan biasanya disebabkan dupa lupa dimatikan habis sembahyang. Begitu juga rumah, toko, kantor dan rumah makan selama ini terbakar akibat korsleting listik. Masyarakat habis sembahyang dua harus dimatikan dan pemilik ruko, rumah makan memantau instalasi listik yang ada jangan sampai menumpuk kabel sehingga rentan terbakar karena panas. Selain itu, instalasi listrik dipasang sudah terlalau lama dan dimakan tikus menjadi pehatian. Termasuk penggunaan alat elektronik, seperti water heater, tv, dispenser air, rice cooker terus hidup bisa terbakar. ”Kalau dispenser sudah habis airnya agar dicabut. Begitu juga rice cooker jangan terus dihidupkan. Jika malam hari mohon dicabut untuk menghindari kolseting listik akibat panas,’’ pinta Joni Ariwibawa.
Dia mengakui indisikasi kebakaran menimpa rumah, kantor, ruko dan rumah makan diduga peralatan listrik. Selain kabel tidak sesuai dan sambungan listrik terlalu banyak bisa memicu percikan api sehingga menyulut kebakaran. Apalagi instalasi listrik yang dipasang tidak sesuai standar PLN. ”Kami mengimbau masyarakat atau pemilik merajan dan kantor hati-hati menyambung kabel. Apalagi tempat tesebut kosong sehingga tidak ada mengawasi ketika terjadi kebakaran,’’ pinta mantan Camat Denpasar Barat ini.