FORUM Keadilan Bali – Komandan Resor Militer (Danrem) 163/Wira Satya Denpasar, Brigjen TNI Choirul Anam bersama Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG menyepakati sejumlah 62 ekor sapi yang belum dieksekusi akan segera dilakukan pemotongan bersyarat dan pemilik hewan ternak dipastikan mendapat kompensasi dari pemerintah pusat. Hal ini terungkap dalam Rapat Laporan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Buleleng bersama Satgas PMK Provinsi Bali bersama Satgas PMK Buleleng, Rabu, (20/7), di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng.
Sutjidra menerangkan, kasus PMK di Buleleng terus diupayakan hingga tuntas, mulai dari pelaksanaan vaksinasi hewan ternak sehat sampai radius 10 Km dari daerah terindikasi PMK hingga pelaksanaan pemotongan bersyarat.
Perkembangan terkini penanganan kasus PMK di Kecamatan Gerokgak telah membaik. Tercatat 76 ekor sapi terindikasi PMK telah dipotong bersyarat, sehinga tersisa 62 ekor sapi yang wajib segera dituntaskan.
Ia mengaku, masih banyak sapi terindikasi PMK yang belum dipotong bersyarat karena pihak pemilik hewan tak menyanggupi untuk dieksekusi. Namun, Pemkab Buleleng tetap optimis kasus PMK segera tuntas melalui berbagai langkah-langkah negosiasi bersama penjagal dan petani.
Di sisi lain, Choirul Anam yang juga Wakil Ketua 2 Satgas PMK Bali itu meminta Satgas PMK Buleleng terus terjun ke lapangan memberikan pemahaman kepada petani terkait untuk dapat segera menyetujui pemotongan bersyarat.
“Sesuai dengan informasi dari Kadis Pertanian Provinsi Bali, dana kompensasi dari Pusat sudah dipastikan ada. Jadi sekarang fokus memberikan pemahaman kepada masyarakat dan segera lakukan pemotongan bersyarat,” tegas Choirul.
Terkait data sapi yang dinyatakan sembuh sejumlah 130 ekor berdasarkan kondisi klinis, Satgas Provinsi Bali menegaskan bahwa tidak ada kondisi sapi dengan PMK dinyatakan sembuh. Sapi tersebut tetap beresiko menular dalam kurun waktu dua tahun.
Berdasarkan informasi itu, Choirul bersama Sutjidra dan Kadis Pertanian Prov Bali menyepakati segera melakukan test PCR kepada 130 ekor sapi yang sebelumnya dinyatakan sembuh secara klinis.
“Sembari menunggu tim dari Provinsi Bali untuk melakukan test PCR, kita genjarkan pemotongan bersyarat terhadap 62 ekor sapi yang terindikasi PMK. Ini semua harus segera dituntaskan,” tutup Sutjidra.