FORUM Keadilan Bali – Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa mewakili Bupati Badung mengjak karma (warga) Banjar ketogan, Desa Adat Batu Bayan, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal ngrastiti bhkati dan bersatu dalam melaksanakan yadnya.
Permintaan itu disampaikan Sekda Adi Arnawa saat menghadiri upacara nebes Tapakan Ida Bhatara Tapakan (Barong Landung) dan Pratima Pura Puseh, Br. Ketogan, Desa Adat Batu Bayan, Desa Taman, Abiansemal, dilaksanakan di Pura Dalem Ketogan, Jumat (29/7). Upacara nebes Tapakan Barong Lndung dipuput Ida Pedanda Istri Griya Agung Abiansemal dihadiri Anggota DPRD Badung asal Taman I Nyoman Dirgayusa, Camat Abiansemal IB Putu Mas Arimbawa beserta Tripika Kecamatan, perwakilan Dinas Kebudayaan Badung, Bendesa Adat Batu Bayan, Perbekel Taman serta Prejuru Banjar setempat.
Tiba di Pura Dalem Ketogan, Sekda Adi Arnawa menuju utama mandala untuk melakukan persembahyangan bersama krama banjar Ketogan, guna memohon agar upacara nebes dapat berjalan dengan baik. Usai sembahyang, Sekda bersama DPRD dan Camat melaksanakan nebes tapakan Ratu Gede Tengah Segara yang berada di gedong pura. Upacara nebes merupakan awal dari ngodak (perbaikan) tapakan. Sebagai wujud bhakti, Adi Arnawa secara pribadi medana punia Rp 2 juta diterima Klian Adat Br. Ketogan I Made Pasek.Di fasilitasi Dewan Nyoman Dirgayusa dan Perbekel Taman, Pemkab Badung melalui Bupati Badung telah menyetujui membantu upacara nebes dan ngodak tapakan Rp 450 juta.
Sekda Adi Arnawa menyampaikan apresiasi kepada krama Banjar Ketogan telah melaksanakan upacara nebes sekaligus perbaikan tapakan. Hal ini dinilai sebagai salah satu wujud bhakti umat kehadapan ida bhatara, khususnya ida tapakan dan pretima. Diharapkan nebes dan ngodak tapakan ini dapat berjalan dengan baik. ”Semoga upacara ini berjalan lancar dan kami Pemkab Badung atas fasilitasi Bapak Dewan berupaya mendukung dari segi pembiayaan,” kata Sekda Adi Arnawa.
Adi Arnawa mengajak krama selalu ngrastiti bhakti agar kondisi wilayah Badung membaik pasca wabah Covid-19. Terlebih saat ini sektor pariwisata paling terdampak, sudah kembali membaik, akan berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah Badung. ”Kami mengajak krama semua untuk tetap bersatu, demi keamanan wilayah yang berdampak baik terhadap bangkitnya sektor pariwisata di Badung,” katanya.
Sementara Kelian Adat Ketogan I Made Pasek selaku Ketua Panitia menyampaikan terimakasih atas bantuan yang diberikan Pemkab Badung untuk upacara nebes dan ngodak tapakan Pura Puseh Ketogan. Dia bersama krama banjar Ketogan berjumlah 42 karang ayahan desa dan 167 KK ini sangat terbantu, sehingga meringankan dari sisi biaya, meskipun ada urunan krama Rp 50 ribu setiap bulan.
Dia menjelaskan, dudonan upacara, setelah nebes akan dilaksanakan ngodak selama 35 hari oleh sangging yang pernah memperbaiki tapakan tahun 2007. Usai ngodak, krama banjar sudah mempersiapkan upacara malaspas dan ngeratep yang akan dilaksanakan 3 September 2022 nanti.