FORUMKEADILANBali.com – Sekda Kota Denpasar I.B Alit Wiradana mewakili Walikota Denpasar membuka lomba Gender, Rindik dan Tari Bali digelar ST. Taman Segara Banjar Panti Sanur ditandai dengan pemukulan gender di Lapangan Yayasan Pembangunan Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu (14/12/2024).
Sekda Alit Wiradana mengatakan lomba berbasis adat, seni dan tradisi Bali upaya berkelanjutan menjaga budaya Bali yang adiluhung. Sehingga lomba menyasar anak-anak sangatlah efektif untuk mengenalkan seni sejak dini.
Sekda Alit Wiradana menyampaikan anak-anak sudah mempelajiri seni budaya belandaskan agama Hindu yang baik akan memiliki karakter yang baik dan andal. Diharapkan semangat kreativitas kreasi anak muda melestarikan seni budaya melalui berbagai kegiatan seperti lomba harus tetap berkibar. Karena di tangan mereka keberlangungan seni budaya sehingga tetap hidup dan diteruskan hingga nanti. ’Lomba semacam ini sangat baik penguatan karakter generasi muda di Kota Denpasar di tengah berbagai tantangan dampak kemajuan iptek dan era globalisasi,” ujarnya.
Sementara Ketua ST Taman Segara I Wayan Paramarta Putra Mahotama mengatakan lomba digelar memperingati HUT ke-72 ST Taman Segara mengangkat tema “Mahapadma Siddhi Utama” berarti pencapaian tertinggi yang berharga, menekankan pencapaian dan nilai-nilai luhur diharapkan dari peserta dan acara ini.
Dia menjelaskan acara dimeriahkan beberapa lomba yaitu Gender dua kategori, yakni kategori tingkat SD se-Bali, tingkat SMP se-Bali, lomba rindik berpasangan umum se-Bali dengan materi “Sekar Sari” versi Pedungan dengan Gegineman. Selain lomba Tari Puspanjali umum se-Bali dan Tari Trunajaya untuk umum se-Bali.
Putra Mahotama mengungkapkan lomba selenggarakan bukan sekadar kompetisi, tetapi melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Bali, khususnya dalam bidang seni pertunjukan budaya Bali. ”Kami mengucapkan selamat bertanding kepada peserta. Terpenting bukan hanya memenangkan perlombaan, namun dapat belajar, berkembang, dan menikmati setiap proses yang ada. Jadikan ajang ini sebagai sarana meningkatkan kemampuan, menambah pengalaman. Tak kalah penting menjalin hubungan yang baik antar peserta. Mari kita buktikan bahwa kita dapat menjaga keaslian dan keindahan seni Bali dengan penuh rasa bangga,” pungkasnya. (pas)