• Sekda Alit Wiradana Hadiri Bhakti Penyineban di Pura Penataran Agung Rinjani Lombok

    FORUM Keadilan Bali – Serangkaian Pujawali Padudusan Alit di Pura Penataran Agung Rinjani Desa Senaru, Dusun Kebaluan Bawah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara barat (NTB) telah dilaksanakan sejak Purnama Katiga, 11 September 2022 lalu. Dilanjutkan upacara panyineban (penutupan upacara) pada Selasa (13/9).

    Upacara penyineban Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana turut mengikuti prosesi mundut nedunin pratima pelinggih Ida Betara Gedong Rinjani. Sementara Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana juga nedunin pratima pelinggih Betara Ida Ratu Dalem Peed.

    Asisten II Setda Denpasar AA Gede Risnawan turut hadir bersama Kabag Kesra IB Alit Antara, Kabag Prokopim Dewa Gede Rai serta sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar lainnya.

    Upacara dipuput dua sulinggih yakni Ida Pednda Istri Griya Taman Suwetha dari Grya Taman Suwetha Cakranegara dan Ida Pedanda Gede Oka Dharma dari Griya Abian Tubuh Cakranegara.

    Pemangku Pura Penataran Agung Rinjani Jro Mangku Made Artha saat ditemui menjelaskan, Pura Penataran Agung Rinjani secara historis terkait dengan Pura Agung Mandara Giri Semeru Agung di Lumajang, Jatim dan Pura Agung Besakih di Karangasem, Bali. ”Pengempon Pura Agung Mandara Giri Semeru Agung sebelum melaksanakan karya wali nangkil mendak pakuluh (mohon tirta dan restu) terlebih dahulu ke Pura Penataran Agung Rinjani. Sementara pelaksanaan karya wali Ida  Betara Pura Penataran Agung Rinjani nyejer di Daksina Lingga di sana.

    ”Upacara yadnya kami laksanakan setelah Purnama Sasih Kasa atau jatuh saat Purnama Katiga. Pertama sejak bencana gempa bumi mengguncang Lombok Utara  beberapa waktu lalu dan disusul pandemi Covid-19. Upacara berupa Padudusan Alit selama 3 hari tanpa mengurangi makna karena proses pembangunan area pura belum sepenuhnya rampung. Mudah – mudahan setelah selesai 100 persen kami dapat melanjutkan upacara  ke  lebih tinggi,” jelasnya.

    Jro Mangku Made Artha menambahkan, Pura Penataran Agung Rinjani ini dibangum pertama kali pada 11 Agustus 1985 dan belum berstatus Pura Penataran. Pura kemudian dikembangkan tahun 1991 dan tahun 2003 dengan dibantu sejumlah donatur. Sebanyak 70 kepala keluarga (KK) berstatus pengempon (pengurus) Pura Penataran Agung Rinjani. ”Besar harapan kami pelaksanaan Dewa Yadnya yang tulus ikhlas dapat memberikan nilai spiritual positif tidak hanya bagi warga kami tapi semua umat,” ucapnya.

    Sementara itu, Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana berharap pelaksanaan Pujawali Padudusan Alit di Pura Penataran Agung Rinjani dapat memberikan vibrasi positif bagi keseimbangan alam dan kerahayuan umat. ”Nilai dharma harus tetap dijaga dimanapun kita berada di tengah derasnya dinamika yang terjadi dewasa ini,” kata Alit Wiradana.