FORUMKeadilanbali.com – Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana mewakili Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri upacara majaya jaya dan pengukuhan Bendesa Adat Sanur periode 2024-2029 di Wantilan Pura Dalem Kedewatan Sanur, Kamis (21/3).
Pengukuhan tersebut dilaksanakan serangkaian tahapan nagdegang bendesa adat berjalan lancar. Pengukuhan bendesa dilaksanakan usai dilakukan pemilihan melalui musyawarah pamucuk Desa Adat dan Desa Pakraman Sanur. Ida Bagus Sudiraharja berhasil terpilih menjadi Bendesa Adat Sanur periode 2024-2029 menggantikan Ida Bagus Paramartha disaksikan Sekda Kota Denpasar Alit Wiradana, Forkopimda, Camat Denpasar Selatan I Made Sumarsana, perbekel/lurah setempat, MDA Kota Denpasar beserta jajarannya serta undangan lainnya.
Sekda Alit Wiradana mengapresiasi pemilihan Bendesa Sanur dilakukan melalui musyawarah pamucuk Desa Adat Desa Pakraman Sanur. Ia mengimbau agar bendesa terpilih dapat menjaga keharmonisan dengan seluruh masyarakat maupun pemerintah dalam menjalankan program. ”Bendesa yang telah terpilih bersinergi dan menjaga hubungan baik seluruh masyarakat maupun pemerintah. Seperti melaksanakan program desa adat, agar bisa dilakukan secara seksama melalui komunikasi yang baik, sehingga program yang diusulkan dapat segera terlaksana dan terealisasi,” katanya.
Sekda Alit Wiradana mengharapkan bendesa bisa menjadi orang tua baik di desa. Hal penting bagi seorang bendesa menyadari posisinya sebagai panutan. Selain itu, dalam pengambilan keputusan harus dilandasi pemikiran sebagai tetua di desa. ”Penentuan awig-awig harus jelas dan bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat. Awig-awig harus selaras dengan aturan hukum berlaku dan membangun bersinergi bersama elemen maksimalkan pembangunan desa untuk memberikan kemanfaatan krama Desa Adat Sanur,” ujarnya sembari mengucapkan selamat kepada bendesa dan prajuru yang baru dilantik.
Sementara itu, Bendesa Desa Adat Sanur Ida Bagus Sudiraharja mengucapkan terima kasih atas kepercayaan diberikan krama desa. Ia akan berupaya mengabdi kepada masyarakat, khususnya dalam bidang parahyangan, awongan dan pelemahan sesuai konsep Tri Hita Karana. Jabatan ini merupakan amanah menciptakan keharmonisan masyarakat dan bersinergi dengan tokoh adat, dinas maupun pemerintah sehingga menciptakan keselarasan serta kedamaian. ”Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar, krama desa adat serta semua komponen terlibat dalam kegiatan ini. Semoga apa yang kita harapkan bersama bisa berjalan sesuai rencana,” ucapnya. (pas)