FORUM Keadilan Bali – Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana menghadiri Malaspas, Mendem Pedagingan lan Macaru Rsi Gana serangkaian pujawali di Pura Kahyangan Tiga, Desa Adat Anggabaya bertepatan Budha Kliwon Wuku Pahang, Rabu (6/9).
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Alit Wiradana mendem padagingan di tiga bangunan suci, yakni Pura Prajapati Anggabaya, palinggih padma, piasan dan candi kuri apit lawang. Turut hadir pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar beserta unsur adat Desa Adat Anggabaya. Seluruh rangkaian upacara diakhiri persembahyangan bersama dipuput Ida Pedanda Gde Manara Putra Kekeran dari Griya Selat Sangeh.
Sekda Alit Wiradana mengatakan, pelaksanaan upacara keagamaan di pura kahyangan tiga Desa Adat Anggabaya ini salah satu upaya dan kesadaran krama desa meningkatkan sradha bhakti umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Apalagi di komunitas masyarakat seperti banjar, perlu diapresiasi membangun sradha bhakti masyarakat melalui upakara yang dilaksanakan. ”Kami memberikan apresiasi kemandirian masyarakat memunculkan kesadaran sehingga manfaat diperoleh dalam penyelenggaraan upacara keagamaan dikenal dengan Tri Guna Karya serta Satwika Karya dapat kita peroleh dengan baik,” katanya.
Sementara Manggala Karya, I Wayan Suwitra mengatakan, rangkaian pujawali di Pura Kahyangan Tiga Anggabaya dilaksanakan selama tiga hari. Upacara malaspas dan mendem padagingan di Pura Prajapati Anggabaya dan Pura Prajapati Bun perupakan dua pura berkaitan dengan Pura Kahyangan Tiga Anggabaya.
Dia menjelaskan, upacara malaspas dan mendem pedagingan dilaksanakan setelah rampungnya pembangunan pura keseluruhan di dua setra yang dimiliki Desa Adat Anggabaya. Keberadaan pura ini di empon 160 KK dalam satu Banjar Adat Anggabaya. ”Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar dan seluruh krama desa. Berlangsungnya upacara ini kedepan dapat merubah pola pikir masyarakat, dan semua tempat yang kita sucikan harus dan wajib dijaga, baik keindahan maupun kebersihannya,” ucapnya.