FORUMKEADILANBali.com – Pembangunan Gereja Pantekosta di Indonesia (Jemaat Getsemani) Kuta dimulai. Pembangunan ditandai peletakan batu pertama oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa. Proyek pembangunan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Badung dengan alokasi dana induk 2024 senilai Rp7,4 miliar.
Acara berlangsung khidmat ini, Sekda Adi Arnawa turut menyerahkan bantuan dana induk 2024 kepada Gembala Sidang, Pdt. Jonathan Soeharto. Kehadiran tokoh-tokoh penting, seperti perwakilan DPRD Badung, PUPR Badung, Pembimas Kristen Kemenag Bali, Kemenag Badung, Kapolresta Denpasar, Camat Kuta, Kapolsek Kuta, Danramil Kuta, Lurah Kuta, Bendesa Adat Kuta, Kaling Banjar Jaba Jero, Ketua Pecalang Kuta, Ketua LPM Kuta, serta seluruh jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (Jemaat Getsemani) Kuta, menambah keistimewaan acara tersebut.
Sekda Adi Arnawa menyatakan kebanggaannya mewakili Bupati Badung pada acara peletakan batu pertama tersebut.
”Saya atas nama pemerintah mengapresiasi karena pembangunan Gereja menunjukkan komitmen pemerintah Kabupaten Badung kepada warga masyarakat tanpa mengenal golongan apa pun pemerintah selalu hadir,” ujar Adi Arnawa, Jumat (5/7).
Sekda Adi Arnawa menekankan pentingnya pembangunan tempat ibadah dalam menunjang keragaman masyarakat Badung merupakan daerah pariwisata dengan potensi besar. ”Banyaknya orang datang ke Badung, kita tidak bisa menolak dan dibarengi dengan berbagai golongan yang datang ke Badung. Seiring dengan hal itu kami juga ikut mensupport artinya memfasilitasi kepada warga masyarakat setidaknya minimal memudahkan akses untuk beribadah,” jelasnya.
Dia menjelaskan Pemerintah Kabupaten Badung menunjukkan dukungannya secara nyata dengan alokasi dana Rp7,4 miliar untuk pembangunan Gereja yang representatif. Ia berharap pembangunan Gereja ini dapat menjaga kebersamaan, solidaritas, persatuan, dan kesatuan di tengah keberagaman yang ada di Badung. Dimulainya pembangunan Gereja Pantekosta di Indonesia Kuta dapat menjadi simbol harmonisasi antar umat beragama dan mendukung perkembangan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Badung. ”Mudah-mudahan pembangunan Gereja ini, kebersamaan, solidaritas, persatuan dan kesatuan tetap terjaga dan tercipta. Ini kekuatan kita di tengah-tengah keberagaman kita dan mudah-mudahan dengan dibangunnya gereja ini akan memberikan vibrasi buat kita, vibrasi kedamaian dalam rangka kita untuk menjaga pariwisata yang berkelanjutan kedepannya,” pungkasnya.
Gembala Sidang Pdt. Jonathan Soeharto menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Pemerintah Kabupaten Badung atas dukungan dan hibah bantuan senilai Rp7,4 miliar. ”Mewakili jemaat, saya mengucapkan rasa terima kasih kepada Pemkab Badung telah mendukung dan memberikan hibah bantuan senilai Rp7,4 miliar. Kami serahkan sepenuhnya kepada Pemkab Badung untuk membangun tempat ibadah ini,” ujarnya.
Proyek pembangunan Gereja ini, kata dia, akan dilaksanakan beberapa rekan dari PUPR Badung dengan pemugaran total, bukan sekadar renovasi. Rencana bangunan akan memiliki tiga lantai dan sebuah rooftop, saat ini sudah masuk tahap desain pihak PUPR Badung. Pemerintah Kabupaten Badung menargetkan pembangunan gereja ini selesai pada pertengahan Desember 2024.
Dia menjelaskan luas bangunan gereja ini adalah lima are, tetapi satu are akan dijadikan jalan di depan gereja. Gereja ini memiliki sejarah panjang dengan usia 50 tahun dan kondisi yang mulai mengalami kerusakan, seperti kebocoran.
Pdt Jonathan Soeharto mengingatkan keputusan memugar Gereja ini berawal dari kunjungan safari Natal Bupati Badung dan Sekda Badung yang melihat langsung kondisi Gereja dan memutuskan untuk memberikan bantuan. Saat ini, jumlah Jemaat terdaftar di Gereja ini mencapai 400 orang. Selama pembangunan berlangsung, ibadah Minggu akan dilaksanakan di Park 23, yang dapat menampung hingga 250 orang setiap minggunya hingga bangunan Gereja selesai. ”Semoga apa yang dibangun oleh Pemkab Badung memberikan berkah bagi banyak orang,’’ pungkasnya. (pas)