FORUMKeadilanbali.com – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama Dinas Tenaga Kerja dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bali melaksanakan pemantauan di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Sari Dharma Mandiri, Kamis (30/5).
Kegiatan ini dilaksanakan tindaklanjut atas kelangkaan elpiji 3 kg di kalangan masyarakat Kota Denpasar. Dari hasil pemantauan lapangan, diketahui penerimaan suplai gas dari Pertamina ke SPPBE cukup stabil seperti kuota sebelumnya.
Kadis Perindag Kota Denpasar I Nyoman Sri Utari mengatakan, beberapa hari belakangan ini terjadi fenomena kelangkaan elpiji 3 kg di masyarakat. Disperindag Kota Denpasar intens mengawasi dan mendata tabung yang didistribusikan dari pangkalan ke agen-agen di Denpasar.
Sri Utari menjelaskan saat ini kondisi perekonomian di Kota Denpasar sedang bertumbuh. Hal ini tidak lepas dari posisi Kota Denpasar sebagai pusat ekonomi dan pusat perdagangan. Sehingga pengawasan pendistribusian elpiji 3 kg kepada agen lebih ditingkatkan. ”Kami berharap langkanya elpiji 3 kg di masyarakat, Pertamina lebih meningkatkan pengawasan pendistribusian kepada agen-agen, khususnya yang ada di Kota Denpasar sehingga tepat sasaran ke masyarakat benar-benar membutuhkan,” ungkapnya.
Sementara Kepala Produksi PT. Sari Dharma Mandiri I Nyoman Karbinawa didampingi Manager SPPBE I Wayan Mulyadi menuturkan SPPBE melayani apa menjadi acuan dari Pertamina. Suplai elpiji sebanyak 28.000 hingga 29.000 per hari. ”Saya pastikan apa menjadi acuan dari Pertamina sudah kita laksanakan. Berharap kedepan sebaran subsidi ini betul-betul sesuai harapan pemerintah agar tepat sasaran dan sesuai slogan tertulis di tabung gas tersebut yakni khusus untuk masyarakat miskin. Kriteria miskin diharapkan dapat didefinisikan dengan benar,” ucapnya. (pra)