FORUM Keadilan Bali – Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa menghadiri peresmian pengoperasian perdana Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tenaga surya diselenggarakan PT Optima Integra Teknika dan PT Jakarta Global Service bekerja sama dengan LPM Kelurahan Kuta.
Peresmian ditandai pemotongan pita Kementerian ESDM diwakili Koordinator Standardisasi Kelistrikan Wahyudi Joko Santoso bertempat di Jalan Raya Pantai Kuta Badung, Senin (15/1).
Wabup Suiasa menyampaikan pembangunan SPKLU tenaga surya di Kuta menjadi sejarah baru bagi Badung menjaga kualitas lingkungan melalui sektor perhubungan. Teknologi SPKLU Solar Panel Station merupakan hal baru di Indonesia dan pertama kali hadir di Kabupaten Badung, khususnya Kuta merupakan pusat aktivitas pariwisata. ”Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PT Optima, dan kepada LPM Kuta bersama pemerintah telah bersama-sama bersinergi membangun suasana positif dan kondusif. Lingkungan sehat melalui terciptanya alam lingkungan udara yang sehat,” terangnya.
Polusi udara dan emisi, kata Suiasa merupakan tantangan bersama saat ini. Badung sebagai daerah tujuan wisata dari segi transportasi memiliki kepentingan menjaga kualitas lingkungan dan udara yang sehat. Walaupun sekarang ini tingkat kualitas udara di Badung sangat baik dengan indeks 91,82. Namun kedepan seiring berkembangnya ekonomi dan berdaya masyarakat maka perkembangan moda transportasi tumbuh akan semakin cepat dan berpengaruh terhadap kualitas udara. Sesuai arahan Pemerintah Pusat dan Provinsi Bali, Pemkab Badung bersama masyarakat telah untuk mendorong peralihan kendaraan dari moda transportasi BBM ke kendaraan listrik berbasis batre.
Dia menjelaskan apa dilakukan hari ini dinilai sangat baik dan ia berharap PT Optima dapat sporadis mengembangkan fasilitas serupa di tempat lain. Pemkab Badung selama ini sudah semaksimal mungkin mensosialisasikan penggunaan kendaraan listrik. Sehingga saat ini cukup banyak masyarakat menggunakan kendaraan listrik.
Dia mengungkapkan Pemkab Badung menjadi pelopor dalam menggunakan kendaraan listrik dengan mengalokasikan operasional kendaraan berbasis listrik. Hal itu akan terus didorong dan diharapkan akan semakin masif berkembang di Badung menjaga kualitas lingkungan dan udara. ”Kendaraan listrik memiliki banyak manfaat, baik dari nilai ekonomis, efisiensi, mengurangi emisi dan mengurangi kebisingan. Kalau udara sehat maka kualitas kehidupan akan meningkat, sehingga usia harapan hidup semakin panjang,’’ ucapnya.
Perwakilan PT Optima Integra Teknika, Jazaly Firdaus mengatakan hadirnya SPKLU Solar Panel di Kuta merupakan komitmennya ikut berkontribusi menyukseskan program pemerintah pusat yaitu net zero emission. Keberadaan infrastruktur kendaraan listrik itu dihadirkan berkolaborasi dengan Dishub Badung dan dengan LPM Kuta. Ia banyak dibantu dalam pelaksanaan pembangunan sampai nanti dengan pengelolaanya. ”Ini tidak akan berhenti di pembangunan saja, kami akan lanjutkan sampai pengolahan berkesinambungan. Kedepan, kami akan berusaha menghadirkan SPKLU solar panel di sepanjang Jalan Pantai Kuta. Hal itu jauh lebih efisien cara pembangunannya dan cara operasionalnya,” katanya.
Dia memaparkan listrik yang dipergunakan murni dihasilkan dari matahari dan tidak menggunakan sumber lain. Ia menegaskan alat tersebut real green energy. Sebagai tahap awal, pihaknya memberikan harga spesial bagi pengguna kendaraan listrik yang hendak memanfaatkan alat tersebut. Untuk sekali melakukan pengisian daya dikenakan tarif Rp 1/kwh.
Ia berharap agar semua masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Baik masyarakat umum maupun wisatawan yang berkendaraan listrik bisa menggunakannya. Ia juga mengajak semua stakeholder, baik itu dealer maupun pabrik motor listrik ikut bisa menggunakan area tersebut. “Area Pantai Kuta sangat kondusif dan masyarakat umum bisa tahu bahwa kendaraan listrik sudah waktunya mulai di masyarakat,” imbuhnya.
Kementerian ESDM diwakili Koordinator Standarisasi Kelistrikan, Wahyu Joko Santoso menegaskan pengelolaan energi, pemerintah memiliki kewajiban menjamin ketahanan energi nasional. Hal itu dilakukan dengan mendorong kemandirian energi domestik terhadap impor BBM yang tentunya akan membawa dampak negatif terhadap penurunan tekanan pada neraca pembayaran indonesia akibat impor BBM. ”Kami memandang penggunaan motor listrik akan secara nyata mengurangi penggunaan BBM dan terus menerus akhirnya mengurangi impor BBM. Program kendaraan bermotor listrik untuk transportasi jalan selain meningkatkan efisiensi dan konservasi energi melalui peralihan pemakaian BBM menjadi listrik juga membawa kontribusi besar dalam perbaikan pengelolaan lingkungan,” terangnya.