FORUMKEADILANBali.com – Tokoh masyarakat di Bali, khususnya di Kabupaten Bangli memiliki peran krusial dalam mewujudkan Pilkada Jurdil (Jujur dan Adil).
Hal ini disampaikan I Nengah Muliarta, anggota Tim Pemeriksa Daerah (TPD) DKPP RI Wilayah Bali sekaligus akademisi Universitas Warmadewa, dalam acara sosialisasi pengawasan partisipatif dalam rangka pemilihan serentak tahun 2024 digelar, Senin (2/9).
Muliarta menyampaikan partisipasi aktif tokoh masyarakat, mulai dari bendesa adat, pecalang, hingga pengurus desa adat sangat dibutuhkan mengawal jalannya Pilkada. ”Mereka sosok sangat dipercaya masyarakat. Pengalaman dan jaringan mereka sangat berguna untuk memastikan Pilkada berjalan lancar, demokratis, dan bebas dari segala bentuk kecurangan,” kata Muliarta.
Muliarta menjelaskan berbagai bentuk pelanggaran dalam Pilkada perlu diwaspadai, serta mekanisme pelaporan yang tepat. Ia memberikan pemahaman kepada peserta tentang pentingnya menjaga netralitas dalam Pilkada. ”Melibatkan tokoh masyarakat, kita berharap dapat membangun kesadaran kolektif untuk menjaga integritas Pilkada. Partisipasi aktif mereka akan menjadi benteng terakhir dalam mencegah terjadinya pelanggaran,” ucap Muliarta yang juga Koordinator Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Bali, NTB dan NTT.
Muliarta merupakan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali periode 2014-2017 menegaskan, lebih banyak pihak terlibat dalam pengawasan, kemungkinan terjadinya pelanggaran dapat diminimalisir. Tokoh adat dan tokoh masyarakat dapat membantu mendeteksi dan melaporkan pelanggaran lebih cepat.
Menurutnya, keterlibatan tokoh adat dan tokoh masyarakat juga berfungsi sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat. Mereka dapat membantu menyebarkan informasi yang benar dan mendidik masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pemilu.
Muliarta mengungkapkan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh adat dan tokoh masyarakat, memastikan bahwa suara dari berbagai kelompok didengar dan diperhitungkan dalam proses pemilihan. Partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat dalam pengawasan Pilkada dapat memperkuat demokrasi dengan memastikan bahwa proses pemilihan berjalan secara jujur, adil, dan transparan.
Ketua Panwaslu Kecamatan Susut Bangli, I Nengah Wirasmana, S.Sn., menyatakan pengawasan dari berbagai pihak hingga tataran tingkat bawah menjadi penting untuk meminimalisasi rasa tidak percaya yang muncul selama ini di masyarakat. Sosialisasi pelaksanaan pilkada hingga kepada tokoh masyarakat dan tokoh ada merupakan bagian untuk membangun kepercayaan masyarakat dengan melibatkan mereka secara partisipatif. ”Pilkada ini milik kita semua, kita wajib mengawal keamanan dan prosesnya” papar Wirasmana.
Wirasmana berharap peran maksimal dari tokoh masyarakat dan tokoh adat dalam menyukseskan pelaksanaan Pilkada. Termasuk menjaga trend positif yang sudah tercipta, dimana selama pelaksanaan Pilpres dan Pemilu legislatif sebelumnya tidak ada kasus gugatan di kecamatan Susut, Bangli. ”Mohon tokoh masyarakat mempertahankan di Susut tidak ada gugatan,” ungkap Wirasmana. (nom)