FORUM Keadilan Bali – Survei konsumen Bank Indonesia Januari 2024 mengindikasikan optimisme keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi di Provinsi Bali tetap terjaga. Optimisme konsumen di Bali pada Januari 2024 masih lebih tinggi dibandingkan IKK nasional yang tercatat sebesar 125,0.
Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali pada Januari 2024 tercatat sebesar 138,6 tetap terjaga pada area optimis (indeks > 100), meskipun terjadi sedikit perlambatan dibandingkan Desember 2023 tercatat sebesar 141,1.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menyampaikan tetap terjaganya optimisme keyakinan konsumen di Bali pada Januari 2024 ditopang Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tercatat berada pada area optimis, yakni masing -masing 134,3 dan 142,8. Kondisi IKE tersebut dipengaruhi beberapa komponen pembentuk IKE, yaitu penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan lalu tercatat sebesar 130,5, ketersediaan lapangan kerja saat ini dibandingkan 6 bulan lalu tercatat sebesar 146,0 dan konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama dibandingkan 6 bulan lalu sebesar 126,5. ”Kondisi IKE Bali tersebut lebih tinggi dibandingkan IKE nasional berada pada kondisi optimis sebesar 115,6,’’ kata Erwin.
Erwin menambahkan, ekspektasi konsumen Bali terhadap kondisi ekonomi ke depan berada pada kondisi optimis dengan indeks sebesar 142,8 bulan Januari 2024. Optimisnya kinerja IEK di Provinsi Bali saat ini dipengaruhi beberapa komponen pembentuk IEK tetap terjaga pada area optimis, yaitu indeks ekspektasi kegiatan usaha 6 bulan mendatang sebesar 149,5. Disusul indeks ekspektasi penghasilan 6 bulan mendatang sebesar 139,0 dan indeks ketersediaan lapangan kerja 6 bulan mendatang sebesar 140,0. Kondisi IEK Bali sejalan dengan kondisi IEK nasional yang tetap terjaga pada area optimis sebesar 134,5 periode Januari 2024. Optimisme konsumen tetap terjaga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Galungan, Kuningan, Nyepi, puasa Ramadhan, dan Idul Fitri pada Februari dan Maret 2024 akan membuka peluang mendorong pertumbuhan ekonomi Bali lebih kuat, dan perlu diiringi langkah intensif dalam pengendalian inflasi.
Erwin menambahkan Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Provinsi maupun kabupaten/kota se-Bali telah berkoordinasi erat guna mengawal tetap terjaganya stabilitas pasokan dan harga komoditas pangan untuk menjaga daya beli masyarakat. Selain memastikan tingkat inflasi tetap dalam rentang kisaran target.