FORUM Keadilan Bali – Kolaborasi tiga duta gong kebyar menjadi duta Kota Denpasar pada Utsawa (Parade) Gong Kebyar Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV 2022 memukau penonton di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center Denpasar, Kamis (23/6).
Tiga barungan gong kebyar yang tampil yakni Seka Gong Kebyar Dewasa Cittha Gurnita Kanti, Desa Dauh Puri Kauh, Seka Gong Kebyar Anak-Anak Buana Swara Murti, Banjar Ambengan, Desa Peguyangan Kangin dan Seka Gong Wanita Gita Widya Swari, LPM Kelurahan Renon.
Pementasan gong kebyar duta Kota Denpasar dihadiri Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara; Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa; Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede; Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana; Ketua TP. PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara; istri Walikota Denpasar, Ny, Ayu Kristi Arya Wibawa; Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana serta undangan lainya. Tampak hadir Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.
Materi yang dibawakan Seka Gong Kebyar Dewasa Cittha Gurnita Kanti, Desa Dauh Puri Kauh Tabuh Pat Pepanggulan Warih Drawa dan Tari Tenggek. Seka Gong Kebyar Anak-anak Buana Swara Murti, Banjar Ambengan, Desa Peguyangan Kangin membawakan Tabuh Kreasi Muni Dwara Murti Candra dan Tari Kreasi Katak Ngongkek. Sementara Seka Gong Wanita Gita Widya Swari, LPM Kelurahan Renon menampilkan Tabuh Kreasi Sekar Kemuda dan Tari Puja Prasamya. Sedangkan Fragmentari Amertaning Wimala Bhuana dibawakan bersama-sama kolaborasi ketiga gong kebyar duta Kota Denpasar. Setiap sajian pementasaan, tepuk tangan penonton silih berganti mendukung meriahnya pementasan.
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas berbagai persiapan yang dilaksanakan duta kesenian Kota Denpasar, khususnya tiga seka gong kebyar Duta Kota Denpasar tampil terbaik dan memukau penonton. ”Kita saksikan penampilannya sudah maksimal dan luar biasa. Selain makna mendalam sesuai tema, pementasan juga memberikan semangat sekaligus warna baru dalam kesenian gong kebyar yang berkolaborasi, luar biasa Denpasar,” kata Jaya Negara.
Sementara Kadisbud Kota Denpasar Raka Purwantara mengatakan, sajian gong kebyar Kota Denpasar tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Ketiga duta gong kebyar, yakni Seka Gong Kebyar Dewasa Cittha Gurnita Kanti, Seka Gong Kebyar Anak-Anak Buana Swara Murti, Seka Gong Wanita Gita Widya Swari berkolaborasi tampil bersama dalam satu panggung. ”Ini pertama kalinya, seperti yang kita saksikan, tiga barungan gong kebyar tampil dalam satu panggung. Fragmentari Amertaning Wimala Bhuana sebagai penampilan puncak,” jelasnya.
Fragmentari Amertaning Wimala Bhuana menceritakan tentang perjalanan Sang Aji Dharma. Dalam kehidupannya Sang Aji Dharma tidak bisa mengendalikan dirinya, sehingga terjadilah petaka menyebabkan ketersinggungan sang istri Diah Satyawati berujung duka. Dalam keadaan bersedih akhinya Sang Aji Dharma memutuskan menyusuri hutan belantara guna melakukan yoga semedi, menuju damai untuk mendapatkan ketenangan yang hakiki di dalam dirinya.
Diceritakan, dalam pertapaan Sang Aji Dharma dipertemukan dengan sosok seorang dewi yaitu Dewi Ambika yang sangat mirip dengan sang istri, dan timbullah rasa cinta diantara mereka. Namun Sang Aji Dharma kembali mengulangi kesalahannya, yang menyulut kemarahan Dewi Ambika dan berubah menjadi Kalikamaya. Dengan pembelaan Sang Aji Dharma beliau pun berubah menjadi Singa Anabrang, sehingga perang dasyat tidak dapat dihindarkan. Perihal tentang permasalahan yang terjadi dalam cerita tersebut, membuat kesucian alam semesta terkoyak dan ternodai sehingga Dewa Siwa turun kedunia unuk memercikkan Amertaning Wimala Bhuana, air kehidupan.