• Tampilkan Konsep “Manu Jaladi”, Baleganjur Menesa Puseh Pedungan Duta Denpasar Tampil Apik di PKB XLV

    FORUM Keadilan Bali – Kota Denpasar diwakili Seka Baleganjur Dwi Tunggal, Banjar Menesa Puseh, Kelurahan Pedungan, Denpasar Selatan tampil apik dan sukses memukau ribuan penonton pada Lomba Baleganjur serangkaian PKB XLV di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali (Art Center) Denpasar, Sabtu (24/6).

    Penampilan duta Kota Denpasar tersebut dihadiri Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wawali Kota I Kadek Agus Arya Wibawa dan Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana. Seka Baleganjur Dwi Tunggal tampil bersama duta Kabupaten Bangli, Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Karangasem. Riuh tepuk tangan  penonton mengiringi penampilan Seka Balegajur Dwi Tunggal.

    Wali Kota Jaya Negara seorang seniman ini mengapresiasi penampilan Seka Gong Dwi Tunggal sukses memukau penonton PKB XLV. Menurutnya, penampilan Baleganjur duta Kota Denpasar sudah baik dan optimal. Dari segi teknik, pukulan, penjiwaan serta gerakan sudah sangat atraktif dan mampu dibawakan dengan apik. ”Sangat atraktif, penjiwaan baik, dan menggambarkan konsep segara kerti dengan garapan bertajuk ”Manu Jaladi” menceritakan samudera, astungkara bisa juara,” ungkap Jaya Negara.

    Sementara Kordinator Seka Baleganjur Dwi Tunggal, Banjar Menesa Pusah I Kadek Agus Dwi Sudiartha, M.Sn., mengatakan sajian pementasan dikemas apik dengan mengangkat cerita ”Manu Jaladi” bersumber dari Lontar Kutara Dewa Purana Bangsul.

    Dia menjelaskan ”Manu Jaladi” menceritakan tentang samudra terbangun dari empat bagian pokok, yakni Arungan/laut lepas, Sawangan/sungai di lautan, Paluh/palung laut dan Pesisi/pantai terbentang. Sehingga gabungan seluruh bentangan ini dalam bahasa sansekerta arti dari urat kata ”Var” kemudian menjadi Varuna yaitu Dewa penguasa lautan.

    Konsep ini, kata Agus Dwi Sudiartha dikemas dalam garapan baleganjur tediri atas pangawit, pangawak, panyalit dan pangecet sebagai komponen yang harus dijaga proporsinya dengan memperhatikan dinamika, ritme dibumbui melodi untuk mendapatkan bangun karya seni yang indah. Hal ini sejalan dengan tata kelola pemerintahan memakai konsep Catur Lawa, yakni tata kelola pengetahuan, tata kelola pemerintahan, tata kelola teknologi dan tata kelola ekonomi untuk mendapatkan sebuah kesejahteraan. “Empat unsur pokok dan mendasar terbentang membangun lautan harus dijaga keberadaannya guna mendapatkan Amertha sebagai sumber kehidupan. Empat unsur pokok dan mendasar yang terbentang membangun lautan, ini menjadi konsep Baleganjur Dwi Tunggal, duta Kota Denpasar tahun ini disebut ”Manu Jaladi”. Astungkara bisa memberikan yang terbaik,” ujarnya.

    Untuk diketahui, persiapan Seka Baleganjur Dwi Tunggal dipersiapkan dengan matang. Latihan dilaksanakan intensif sejak Januari, namun sebelumnya latihan sektoral terus dioptimalkan. Tak hanya penguasaan gending, pelaksanaan latihan dikemas penguatan fisik dan pelenturan otot.