FORUM Keadilan Bali – Menangani Kebencanaan dengan cepat dan sigap yang terjadi di wilayah Denpasar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar menyiagakan empat pos yang diperkuat mobil Pemadam Kebakaran (Damkar), Ambulans, PMI dan pasukan reaksi cepat (RC).
Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa, mengatakan empat empos tersebut yang disiagakan dan cepat menangani kebakaran, banjir, kecelakaan, pohon tumbang, lift (ekalator) macet, yakni pos induk di Kantor Pusat BPBD Kota Denpasar, Jl. Imam Bonjol, Desa Pemeutan Kelod, Denpasar Barat (Denbar), Pos Juada di Renon, Denpasar Timur, Pos Cokro di Terminal Ubung Denpasar Utara dan Pos Mahendradata, Jl. Mahendradata, Denpasar Barat. Masing-masing regu diperkuat delapan orang. ”Kami siap siaga melayani masyarakat 24 jam jika ada musibah kebakaran, kecelakaan, banjir, pohon tumbang maupun kebencanaan lain dibantu Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, Dinas PUPR, Dinas Sosial Kota Denpasar dan PLN,’’ kata Joni Ariwibawa.
Joni Ariwibawa menjelaskan kebencanaan terjadi di Kota Denpasar ditangani selama tahun 2022 sebanyak 3.275 kejadian. Bahkan paling banyak kejadian yang ditangani Pusat Pengedalian Operasional (Pusdalop) BPBD Kota Denpasar adalah kecelakaan lalu lintas 1.072. Disusul evakuasi pasien sakit 805, penanganan pantastis 488, penangan repel/hewan liar 485, kebakran 113 kejadian, pohon tumbang 71, evakuasi jenazah 53, penemuan jenazah 47, mengamankan dan mengirim ODGJ ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) bangle 40 orang, menolong warga pingsan 24 orang, penanganan jenazah Coid-19 sebanyak 19 orang, penanganan lain-lain 19, pnanganan banjir 18 kejadian dan evakuasi ibu hamil 8 orang. ”Kami minta masyarakat tetap waspada menghadapi cuaca hujan tidak menentu. Padahal musim hujan dan uaca ekstrem semestinya sudah berakhir. Namun sampai saat ini Kota Denpasar masih diguyur hujan,’’ kata Joni Ariwibawa.
Dia mengimbau masyarakat tetap waspada dan hati-hati menghadapi cuaca tidak menentu ini. Sebelum bepergian hendaknya memantau ramalan cuaca disitus Web BMKG sebagai pedoman jika ada banjir dan pohon tumbang tidak memungkinkan dilewati jangan coba memaksakan diri lewat dapat mebahayakan pengendara motor atau mobil. ”Kami minta masyakat kalau menemukan pohon rindang sekitar pekarangan rumah atau tetangga yang membahayan dapat menghubungi kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar untuk merompes,” pintanya.
Joni Ariwibawa mengungkapkan, pihaknya melakukan mitigasi dalam artian mengurangi resiko terhadap potensi bencana yang terjadi di kota Denpasar. Seperti banjir, pohon tumbang, kebakaran, lift (escalator) macet di hotel maupun di swalayan, reptil masuk rumah warga, dan kecelakaan lalu lintas. Begitu ada informasi masuk ke PusdalopsBPBD Kota Denpasar langsung mengerahkan pasukan untuk menangani kebencanaan atau kecelakaan lalu lintas. Salah satu bencana hidrometrologi terjadi hampir setiap tahun, khususnya musim penghujan maupun pancaroba. Mitigasi dilakukan sesuai tupoksi, seperti DLHK elaksanakan perompesan pohon, Dinas PUPR melakukan penggelontoran, saluran air, termasuk normalisasi saluran sungai agar tidak ada tersumbat. ’’Mengurangi resiko bencana di Kota Denpasar, kita bersama Dinas PUPR, DLHK, Dinas Sosial, camat dan kades/lurah menangani secara bersama-sama. Kalau hanya mengandalkan BPBD akan tidak bisa karena jumlah atau kapasitas tenaga yang ada sangat terbatas,’’ ucapnya.
Selain menangani kebakaran, pohon tumbang, banjir dan kecelakaan lalu lintas, ucap Joni Ariwibawa, pihaknya juga menangani lift (escavator) macet secara all round dan beberapa hotel mendapat pelatihan bagaimana menangani lift yang mecet. Setiap lift yang macet sudah ada pintunya dan ditangani petugas keamanan hotel maupun swalayan. ”Kalau ada masyarakat atau petugas keamanan hotel dan swalayan menghubungi kami akan membuka pintu lift secara paksa, namun tidak menimbulkan kerusakan. Ke depan manual lift tersebut harus dipahami oleh petugas keamanan hotel maupun swalayan, jika terjadi macet atau kerusakan sudah tahu pedoman yang ada,’’ papar mantan camat Denpasar barat ini.