FORUM Keadilan Bali – Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa membuka Festival Layang-layangan Bali ke-2 diselenggarakan Komunitas Seni Layangan Bali di Pantai Padanggalak, Kesiman, Denpasar Timur, Minggu (23/7).

Festival Layang- layangan Bali menjadi daya tarik wisatawan asing mengangkat tema ”Bayu Segara Kerthi” berarti memuliakan laut dan angin. Loma diikuti diikuti 1.042 peserta berlangsung dari Sabtu (22/7) dan Minggu (23/7).

Wawali Arya Wibawa ikut berbaur menarik tali layangan dengan peserta lomba yang kompak menggunakan busana adat Bali diringi alunan gambelan, hingga tembang Bali berupa cecondongan berkaitan dengan Dewa Bayu ditengah terik matahari.

Wawali Arya Wibawa menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan perlombaan layang-layang dilaksnakan komunitas seni Layangan Bali. Disamping memberikan ruang kreativitas bagi Rare Angon atau penghobi layang-layang, kegiatan ini dapat meningkatkan toleransi dan kekompakan menaikan layang-layang.

Arya Wibawa mengungkapkan dalam lomba peserta remaja dan dewasa memiliki teknik permainan layang-layang sangat baik. Terlihat menaikan layangan bersamaan tidak terjadi saling senggol antara layangan satu dengan yang lainnya. ”Kami mengucapkan selamat berlomba kepada peserta layang-layang,’’ ucapnya.

Sementara Ketua Panitia Putu Chris Budhi Setiyawan mengatakan Festival Layangan Bali dilaksanakan kali kedua. ”Festival Layangan Bali 2023 mengambil tema ”Bayu Segara Kerthi” berarti memuliakan laut dan angin. Dilombakan berbagai jenis layangan seperti Pecukan, Bebean, Janggan, Janggan Buntut dan Kreasi,” jelasnya.

Dia menjalaskan hari pertama, lomba diikuti 318 peserta dan hari kedua diikuti 724 peserta. Ditambah 93 peserta lomba pindekan. Festival Layangan Bali peserta diharuskan menerbangkan layangan dengan berpakaian adat.