FORUM Keadilan Bali – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Tenaga Kerja dan Sertifikasi Kompetensi (DTKSK) Kota Denpasar menggelar Job Fair mulai Selasa (20/9) dan ditutup Rabu (21/9) di Gedung Dharmanegara Alaya, Lumintang, Denpasar.
Lowong kerja (loker) tersedia sebanyak 6.000 dari 30 perusahaan yang berpartisipasi dalam Job Fair dibuka Wali Kota Denpasar IGN. Jaya Negara ditandai pemukulan kendang.
Wali Kota Jaya Negara pada kesempatan tersebut didampingi Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Wakil Ketua DPRD Wayan Mariana Wandira, Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. IA. Widnyani Wiradana, Perwakilan Forkopimda Kota Denpasar, dan Kepala Dinas DTKSK Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta.
Wali Kota Jaya Negara mengatakan, Job Fair membuka lowongan kerja sektor pariwisata di luar negeri yakni Kota Darwin Australia sesuai kerjasama pariwisata yang telah disepakati antara Pemkot Denpasar dan Pemerintah Kota Darwin pada 13 Juni 2022. Hal ini untuk memenuhi kekurangan tenaga kerja di Kota Darwin.
Lebih lanjut Jaya Negara menjelaskan hotel di Kota Darwin kekurangan tenaga kerja akan memberikan peluang bagi tenaga kerja pariwisata yang dimiliki Kota Denpasar. ”Kami optimis adanya Job Fair ini dapat entaskan pengangguran atau setidaknya menjadi solusi dalam penyediaan lapangan kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Kota Denpasar,’’ kata Jaya Negara.
Jaya Negara mengungkapkan, tingkat pengangguran di Kota Denpasar saat ini masih tersisa 7,02 persen per Agustus-September 2022. Diharapkan kegiatan Job Fair ini dapat menekan angka pengangguran di Kota Denpasar. ”Job Fair menjadi salah satu upaya menekan tingkat inflasi di Kota Denpasar,” ujar Jaya Negara.
Jaya Negara menambahkan, Pemkot Denpasar melalui Job Fair dapat memulihkan ekonomi dan menyiapkan dua kawasan di Kota Denpasar menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) karena saat ini masih dalam proses permbangunan. Kedua wilayah tersebut yakni kawasan Sanur dan di Bali Turtle Island Development (BTID) Serangan. ”Sanur akan menjadi kawasan medical tourism atau wisata berbasis kesehatan. Sedangkan BTID menjadi kawasan pariwisata berbasis pendidikan,’’ ucapnya.
Jaya Negara menyapaikan adanya kawasan ekonomi khusus di dua kawasan tersebut akan memberikan dampak penambahan tenaga kerja dan akan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru bagi Kota Denpasar. “Di Sanur akan dibangun Mayo Clinik dan Botanical Garden, serta dibangun Convention Center dengan kapasitas 5.000 orang,” jelas Jaya Negara.
Kawasan Sanur, Jaya Negara pihaknya mengaku sudah melakukan kerjasama dengan PT HIN bukan hanya tenaga kerja tapi juga UMKM. Khusus untuk BTID dibangun hotel bintang lima dan saat ini sedang dibangun kampus hasil kerjasama antara Massachusetts Institute of Technology (MIT) bekerja sama dengan Tsinghua University. Kampus ini digadang-gadang bisa menampung sebanyak 2.000 mahasiswa internasional. ”Di kampus ini nanti mahasiswa kita berkualitas akan mendapat beasiswa,” imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas DTKSK Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta menjelaskan, Job Fair menyediakan lowongan kerja di dalam maupun luar negeri. Lowongan kerja ke luar negeri paling banyak dari perusahaan kapal pesiar di Eropa dan Asia. ”Lowongan kerja lebih banyak di sektor pariwisata, industri, perdagangan dan jasa. Ada lowongan kerja diarahkan di luar negeri dan dalam negeri,” kata Jimmy.
Dia menjelaskan secara umum syarat mengikuti Job Fair yakni lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi. Warga yang ingin melamar bisa langsung membawa curriculum vitae (CV) atau daftar riwayat hidup. Sementara teknis selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. ”Kami hanya memfasilitasi atau mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan pencari kerja,” katanya.
Menurut Jimmy, pelaksanaan Job Fair sudah dilaksanakan 16 kali di Kota Denpasar. Setelah dua tahun vakum karena pandemi, kini kembali menggelar lantaran masih banyak pekerja yang dirumahkan serta muncul angkatan kerja baru.