FORUMKeadilanbali.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan lembaga atau asosiasi profesi di bidang Governance, Risk, and Compliance (GRC) memperkuat sektor jasa keuangan (SJK).
Sinergi dan kolaborasi antara OJK dengan lembaga/asosiasi profesi di bidang GRC mengedepankan profesionalisme, tata kelola yang baik, analisis dan integritas tinggi dalam setiap pengambilan keputusan dapat memberikan kontribusi pertumbuhan bagi perekonomian Indonesia secara stabil. Kolaborasi OJK bersama lembaga/asosiasi profesi di bidang GRC merupakan wujud penerapan strategi OJK dalam membangun SJK melalui penguatan dan line sebagai bagian dari penguatan,” kata Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena disela-sela Forum Penguatan Fungsi GRC dengan tema ”Rajut Silahturahmi Untuk Meningkatkan Sinergi dan Kolaborasi Antar-Lembaga/Asosiasi Profesi Bidang GRC di Sektor Jasa Keuangan” di Jakarta, Jumat (26/4).
Sophia Wattimena mengungkapkan forum penguatan fungsi GRC merupakan bagian dari rangkaian program kerja berkelanjutan bidang Audit, Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas (ARK) OJK sekaligus memanfaatkan momentum halal bihalal Idul Fitri 1445 H diikuti pimpinan lembaga/asosiasi profesi di bidang GRC, anggota dewan audit, pimpinan bidang audit internal dan manajemen risiko serta satuan kerja membawahi fungsi pengaturan, pengembangan, dan hubungan kelembagaan OJK mendiskusikan kolaborasi OJK dengan lembaga/asosiasi profesi bidang GRC.
Dalam sesi diskusi, jelas Sophia Wattimena, masing-masing perwakilan asosiasi menyampaikan apresiasi kepada OJK atas insiasi kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan SJK dalam penguatan governansi dan penegakan integritas berkelanjutan.
Sophia Wattimena menuturkan peserta menyampaikan concerns dan isu terkini bidang GRC sebagai masukan kegiatan Risk and Governance Summit (RGS) 2024 merupakan event rutin tahunan OJK sejak 2013 dan merupakan acara puncak dari rangkaian Forum GRC OJK di tahun berjalan.
Dia menjelaskan beberapa isu dan topik terkini tersebut antara lain manajemen risiko pembangunan nasional dan pengembangan governansi kolaboratif untuk mendukung visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan menuju Indonesia emas 2045, integrated Environmental, Social, and Governance (ESG) termasuk GRC, keberlanjutan, dan resiliensi, digital trust, etik dan penegakan integritas, serta transformasi profesi GRC.
Ke depan, ucap Sophia Wattimena, OJK akan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi bersama lembaga/asosiasi profesi bidang GRC untuk memenuhi kebutuhan terkini SJK. ”Kami selain mendukung program strategis pemerintah, kami juga memperkuat penyampaian pesan penting OJK terkait penguatan governansi dan penegakan integritas di Indonesia,’’ katanya. (nom)