FORUMKeadilanbali.com – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pariwisata menggelar pelatihan pengelolaan desa wisata keenam kalinya untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi pengelola desa wisata di B Hotel, Denpasar, Selasa (11/6).
Pelatihan dibuka Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar A.A Gde Risnawan digelar selama tiga hari menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi.
Kadis Pariwisata Kota Denpasar Ni Luh Putu Ryastiti mengatakan pelatihan ini merupakan pelatihan keenam mempersiapkan SDM pariwisata dan ekonomi kreatif yang kompeten dan unggul. Dinas Pariwisata Kota Denpasar sebelumnya mengadakan pelatihan kepemanduan wisata, ekonomi kreatif, pelatihan pemandu wisata outbound (fasilitator experential learning), pelatihan tata kelola destinasi, bisnis dan pemasaran pariwisata, pelatihan pengelolaan destinasi pengelola destinasi.
Lebih lanjut Ryastiti mengemukakan pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari dan praktek lapangan tanggal 13 Juni 2024 di Desa Wisata Kutuh Kabupaten Badung. Diharapkan pelatihan ini mampu meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi pengelola desa wisata lebih professional dan berkualitas melakukan pengelolaan dan memberikan pelayanan kepada wisatawan. ”Kami berharap rekan-rekan di desa/kelurahan mengetahui potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di daerahnya. Sehingga dapat bersama-sama memepersiapkan sarana/prasarana, kelembagaan dan SDM yang dapat menunjang pengembangan dan pengelolaan yang berkelanjutan,’’ harapnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar A.A Gde Risnawan mengatakan perkembangan pariwisata melibatkan peran serta masyarakat menjadi prioritas pembangunan kepariwisataan berkelanjutan di Kota Denpasar. Pengelolaan desa wisata untuk mewujudkan pengelolaan dan kualitas pelayanan yang berdaya saing melalui penerapan standar dan ketentuan yang berlaku secara nasional di desa wisata.
Dikatakannya Kota Denpasar merupakan daerah perkotaan, namun tetap mengembangkan desa wisata berkelanjutan. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri di tengah perkembangan pariwisata global semakin pesat. ”Kami berharap pengelola desa wisata di Denpasar mendapat tambahan ilmu, menggali potensi yang dimiliki di daerahnya masing – masing. Sehingga terjalin sinergitas dan kolaborasi yang baik sesama pengelola desa wisata, pemerintah, akademisi, industri dan media,’’ harap Risnawan.
Risnawan menyampaikan pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman dan memperluas wawasan tentang kepariwisataan berkelanjutan. ”Ikuti pelatihan selama tiga hari sungguh-sungguh sehingga ilmu yang diberikan dapat diserap dengan semaksimal,” ucapnya. (pas)