• Upacara Atma Wedana di Desa Adat Keseiman, Wali Kota Jaya Negara ”Ngayah Nyangging”

    FORUM Keadilan Bali – Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara ”Ngayah Nyangging” rangkaian upacara Atma Wedana Desa Adat Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur, Sabtu (20/8) di Pura Dalem Mutering Jagat Kesiman. Prosesi mapandes atau potong gigi dimulai sejak pagi diikuti 609 orang.

    Wali Kota Jaya Negara di sela-sela Nyangging menyampaikan prosesi mapandes merupakan upacara manusa yadnya dengan pelaksanaannya berlangsung bersama dilaksanakan Desa Adat Kesiman. ”Pelaksanaan upacara manusa yadnya yakni mapandes bentuk implementasi visi dan misi Pemerintah Kota Denpasar yaitu ”Vasudhaiva Khutumbhakam” yang bermakna kita semua bersaudara, menjalin persaudaraan sesama warga bergotong royong,” ujar Jaya Negara.

    Sementara Bendesa Adat Kesiman I Ketut Wisna menyampaikan upacara potong gigi di Desa Adat Kesiman diawali upacara atiwa-tiwa missal. Dilanjutkan Atma Wedana Maligia Punggel. Sebelum dilaksanakan upacara Atma Wedana Maligia Punggel dilangsungkan terlebih dahulu upacara manusa yadnya yakni maoton segara (seperti khas pesisir Kesiman), diikuti 1,455 orang. Setelah pelaksanaan tersebut dilanjutkan upacara mapandes atau potong gigi, pesertanya 609 orang. ”Jumlah peserta ini yakni 575 ada di Pura Dalem dan 34 orang melaksanakan mapandes di Puri Kesiman,” ujarnya.

    Lebih lanjut Wisna mengungkapkan puncak Karya Atma Wedana atau mamukur dilaksanakan, Jumat (26/8). Rangkaian upacara dapat meringankan masyarakat, dengan biaya yang ”saka sidan” atau sukarela sebagai ”jatu” dari masing-masing peserta. Secara umum, sebagian besar biaya pelaksanaan berasal dari desa adat termasuk kontribusi LPD Desa Adat Kesiman, bantuan Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali.