FORUM Keadilan Bali – Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa membuka acara gathering Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) 2023 dirangkaikan pemberian penghargaan kepada stakeholder perusahaan berkontribusi dalam program pembangunan di Kabupaten Badung, mengangkat tema ”Sinergi Dunia Usaha Untuk Mewujudkan Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan” di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Senin (11/12).
Wabup Suiasa mengatakan Pemerintah Kabupaten Badung melaksanakan gathering TJSP bersama stakeholder di Badung dengan Pemkab Badung para pelaku usaha di bidang sosial. Melaksanakan diskusi menyampaikan berbagai gagasan, konsep dalam merumuskan strategi kompresional, untuk mengelola, eksekusi terhadap program TJSP di Badung.
Dia berharap TJSP Kabupaten Badung bisa menjadi satu pemantik terwujudnya pembangunan berkelanjutan bersifat inklusif. Inklusif dalam arti bahwa TJSP benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat. ”Mengapa penting dilaksanakan inklusif agar dapat dirasakan manfaatnya seluruh elemen masyarakat. Kita lakukan sesuatu membuat berbagai strategi operasional TJSP, secara inklusif gathering merupakan proses panjang yang kita lakukan seperti membangun konsolidasi, FGD agar bisa lebih jauh lagi,” ucapnya.
Dia menjelaskan pembangunan TJSP, perusahaan dan pemerintah membuat Musrenbang terlihat lebih jelas dan transparan. TJSP secara badan hukum berbentuk organisasi, kedepan agar lebih jelas progress yang sudah dilaksanakan. TJSP juga sebagai pembangunan daerah dalam mengkoneksikan perusahaan dengan pemerintah untuk tetap bersinergi sesuai dengan visi dan misi kita dari segi aspek kesehatan, lingkungan, pendidikan maupun dari aspek lainnya. Selain itu, dibutuhkan kerjasama dan sinergi semua pihak terutama dunia usaha yang memiliki sumber daya dan kapasitas berkontribusi signifikan.
Lebih lant Wabup Suiasa menyampaikan peran CSR (Corporate Social Responsibility) atau TJSP sangat penting. CSR bukan lagi sekadar kegiatan filantropi atau tanggungjawab sosial perusahaan sebagai pelengkap. Tetapi sudah menjadi bagian integral dari strategi bisnis dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. ”Kami menyambut baik dan mendukung setiap inisiatif dan program TJSP dijalankan perusahaan-perusahaan di Badung. Mudah-mudahan melalui kerjasama dan sinergi yang baik antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat kita dapat menciptakan dampak yang lebih besar dan berkelanjutan,” ucapnya. Sementara itu, Ketua Forum TJSP Badung I Made Suarsa mengatakan diselenggarakan gathering guna terjalin komunikasi lebih intens dalam mewujudkan konsep Sustainable Developments Goals (SDGS) 2015-2030. Dijelaskan pelaksanaan TJSP tahun ini sampai pertengahan Desember 2023, mencangkup bidang pemberdayaan masyarakat, bidang sosial, bidang pendidikan, maupun bidang lingkungan.
Suarsa menjelaskan jumlah perusahaan aktif melaporkan TJSP tahun 2023 sebanyak 106 perusahaan. Berdasarkan laporan tersebut, dilakukan penilaian terhadap indikator meliputi kepemilikan dokumen perencanaan program, kesesuaian implementasi program dengan potensi wilayah, keterlibatan aktif masyarakat dalam perencanaan, kolaborasi multi pihak dalam implementasi program dampak sosial, ekonomi dan lingkungan, kesesuaian dengan SDGS, ketersediaan evaluasi program dan implementasi program berdampak terhadap pertumbuhan bisnis perusahaan.
Lebih lanjut Suarsa mengemukakan ada top partner TJSP Kabupaten Badung terdiri dari tiga perusahaan TJSP di bidang pemberdayaan masyarakat, lima perusahaan TJSP di bidang sosial, 4 empat perusahaan TJSP di bidang pendidikan dan 3 tiga perusahaan TJSP di bidang lingkungan,” ungkapnya.