FORUM Keadilan Bali – Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menghadiri upacara Tawur Balik Sumpah Utama rangkaian Karya Ngenteg Linggih, Padudusan Agung di Madya Mandala, Pura Kahyangan Jagat Luhur Giri Kusuma, Desa Adat Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Selasa (26/9).
Sebagai wujud bhakti dan dukungan pemerintah, Wabup Suiasa menyerahkan dana upacara secara simbolis Rp 700 juta diterima Bendesa Adat Blahkiuh I Gusti Agung Ketut Sudaratmaja.
Wabup Suiasa atas nama Pemkab Badung menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada prajuru dan krama Desa Adat Blahkiuh telah melaksanakan yadnya utama melalui Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung lan Tawur Balik Sumpah Utama di Pura Luhur Giri Kusuma. ”Semoga melalui ngrastiti karya ini, Ida Bhatara Sesuhunan memberikan wara nugraha kepada alam semesta,” jelasnya seraya merasa bangga melihat semangat dan rasa bhakti krama untuk ngayah.
Bendesa Adat Blahkiuh I Gusti Agung Ketut Sudaratmaja mengatakan, karya ngenteg linggih baru pertama kali digelar setelah kemerdekaan. Karya terakhir kali digelar tahun 1929 masih jaman kerajaan. Setelah kemerdekaan terjadi peralihan, sehingga pura kahyangan jagat mengalami masa sulit.
Dia menjeaskan, tahun 2006 krama Blahkiuh mendapat sumber dari Purana Alas Sari sehingga dibuat Purana Pura Luhur Giri Kusuma pada 2007 dan ditetapkan menjadi Pura Kahyangan Jagat. Di Purana tersebut terdapat bhisama agar krama desa selalu ingat dengan Pura Luhur Giri Kusuma. Bila tidak ingat akan mengalami hidup sengsara. Juga terisi tradisi ngerebeg. Tahun 2019 Pura Luhur Giri Kusuma dipugar dengan pendekatan restorasi dari bantuan Pemkab Badung. Puncak karya pada Saniscara Wage Tambir, Sabtu 30 September mendatang. Setelah puncak karya, Ida Bhatara nyejer selama tujuh hari dan masineb 7 Oktober. ”Piodalan di Pura Luhur Giri Kusuma dilaksanakan setahun sekali bertepatan dengan purnama kapat rahina pasah,” imbuhnya.